Seperti halnya yang kita ketahui bahwa didalam proses layanan bimbingan dan konseling ada beberapa hal terkait jenis yang harus diketahui dan difahami secara betul oleh seorang konselor, sehingga nantinya seorang konselor dapat memberikan teratment yang sesuai dengan pokok dari permasalahan yang dihadapi oleh siswa.Â
Secara umum jenis dari proses layanan bimbingan dan konseling itu dibagi kedalam 2 macam proses yakni meliputi konseling individual dan konseling kelompok. Pengklasifikasian konselor dalam memasukkan konseli kedalam cakupan permasalahan yang bisa di selesaikan dengan proses konseling individu dan konseling kelompok tentu harus memahami dengan betul apa yang menjadi pokok permasalahan didalamnya.Â
Misalnya dalam pengkalisifikasin bahwa ada seorang anak, sebut saja dengan inisial A mempunyai masalah kriminalitas (mencuri) maka treatment yang tepat untuk  diberikan kepada seoang konseli berinisial A ini adalah dengan penggunaan konseling individu. Hal ini dirasa penanganan yang tepat dikarekana didalam proses layanan bimbingan dan konseling secara individual hal yang harus jauh difikirkan oleh seorang konselor adalah tidak menjadi keterbukaan anak (menjelasakan apa yang menjadi permsalahan didalam dirinya) sebagai boomerang baginya nanti.
Tentu sesuai dengan tujuan adanya BK diharapkan mampu untuk memberikan pegarahan yang baik untuk anak kedeapannya bukan malah trauma pskilogi yang ia dapat.Â
Bisa dibayangkan ketika ada seorang anak yang mempunyai maslaah kriminalitas seperti halnya diatas, ditangani dengan pemberian konseling secara kelompok, dikahwatirkan apa yang menjadi permsalahan didalam dirinya menjadi bahan bully yang mengakibatkan anak yang bermaslaah tersebut insecure terhadap apa yang sudah ia jelaskaan dan menjadi boomerang bagi psikologi dirinya.Â
Tentu hal- hal yang seperti ini harus dapat diperhatikan secara penuh bagi seorang konselor untuk lebih memperhatikan pemilihan tindakan yang dipilhnya. Itulah beberapa hal terkait seara garis besar konsep dari jenis layanan konseling secara individual. Berikut merupakan hal- hal yang secara spesifik akan membahas terkait konseling secara individual khususnya.
A. Pengertian Konseling IndividuÂ
Secara sederhana dapat kita fahami bahwa konseling individu merupakan bentuk layanan koseling yang dimana hubungan antara seorang konselor dan seorang konseli menjadi lebih intens.Â
Hal ini dilakukan sebagai upaya dari usaha konselor mengentaskan permsalahan yang dihadapi oleh seorang konseli agar dapat dicarikan jalan keluar terbaik sehingga nantinya dari proses bimbingan konseling inilah diharapakn seorang anak yang memiliki masalah dapat menjadi pribadi yang kebih baik kedeannya serta dapat mmeberikan penangan pencegahan sebagai upaya konselor mencegah seorang konseling terjebak didalam jurang kesalahan.Â
Ciri dari masalah yang diselesaikan didalam konseling secara individual iniladalah dimana masalah tersebut tidak bisa untuk di share kepada khalayak luas.hal ini dilakukan sebab  dikhawatrikan ada feedback yang kurang bagus sehingga merugikan seorang konseling baik dari segi fisik maupun psikis.
B. Tujuan Konseling IndividualÂ
Ada banyak sekali tujuan dari diadakanya proses layanan bimbingan konseling ini secara individual, selaras dengan pendapat Gibson ia menguraikan bahwa tujuan dari adanya konseling secara individual adalah sebagaimana berikut ini :
- Tujuan perkembangan, hal ini dilakukan untuk membantu konseli didalam proses pertumbuhan dan perkembangnannya secara maksimal, seperti halnya dalam perkembangan yang mencakup kehidupan sosial, pribadi, emosional dan lain sebagainya.
- Tujuan pencegahan, hal ini dilakukan untuk membantu klien menghidari hal- hal yang merugikannya baik dimasa sekarang atau dimasa mendatang.
- Tujuan perbaikan, hal ini dilakuan untuk membantu klien mengatasi dan mengilangkan trauma maslaah yang pernah dialami
- Tujuan penyelidikan, hal ini dilakukan untuk menguji kelayakan tujuan dengan memeriksa apa yang menjadi pilihan- pilihan, pengetasan keterampilan dan mencoba aktivitas baru
- Tujuan Penguatan, hal ini dilakukan untuk membantu konseli menyadari terkait apa yang sudah dilakukan.
- Tujuan kognitif, hal ini dilakukan untuk menghasilkan fondasi dasar dan kebiasaan untuk selalu hidup sehat.
C. Langkah -- Langkah Dalam Konseling IndividuÂ
- Pertama, seorang konselor diharuskan untuk membangun hubungan yang baik dengan konseli sehingga dengan terjalinnya hubungan baik inilah menjadikan konseli berkenan untuk menjelaskan dan mendefinisikan terkait masalah yang sedang ia hadapi dengan secara terbuka dan tidak ada unsur paksaan.
- Kedua, setelah seorang konselor menerima penjelasan terkait maslaha yang dihadapi oleh konseli, tahap selanjutnya adalah konselor membuat penafsiran dan penjajakan terkait permasalahan tersebut dengan memberikan arahan dan bimbingan sesuai dnegan tahapannya.
- Ketiga, pembuatan kontrak pertenuan selanjutnya anatara konselor dengan konseli, sebagai bimbingan secara berkala
- Dan yang terakhir adalah evaluasi terkait apa yang menjadi bimbingan, ditandai dnegan menurunya tingkat kecemasan klien, perubahan perilaku dan adanya rencana hidup yang lebih bagus untuk kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H