Mohon tunggu...
Faradhila Amalia
Faradhila Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sejarah dan Kebijakan Sistem Ekonomi Ali-Baba

11 Oktober 2023   11:45 Diperbarui: 11 Oktober 2023   11:56 1688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5.Pertumbuhan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja.

Sifat kolaboratif sistem Ali-Baba telah mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, sehingga mendorong pembangunan secara keseluruhan di Indonesia.

Meskipun terdapat sejumlah kebijakan yang membantu perekonomian Indonesia, namun sistem ekonomi Ali Baba mengalami kegagalan. Faktor penyebab kegagalan tersebut yaitu sebagai berikut :

1.Banyak pengusaha pribumi yang mengalihkan usahanya ke pengusaha non-pribumi. Hal ini terjadi karena pengusaha pribumi masih belum berpengalaman dalam menjalankan usahanya.

2.Bantuan kredit yang diberikan pemerintah tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pengusaha pribumi. Sehingga banyak dijumpai kasus penyimpangan penggunaan bantuan kredit yang berasal dari pemerintah.

3.Pengusaha pribumi masih belum berpengalaman.

Kemampuan yang dimiliki oleh pengusaha pribumi masih sangat minim, sehingga pengusaha pribumi harus belajar lebih banyak dari pengusaha asing, sehingga hal ini menyebabkan pengusaha pribumi sulit untuk bersaing dengan pengusaha asing di pasar bebas.

4.Pengusaha pribumi menciptakan makelar lisensi.

Pada awalnya sistem ekonomi Ali-Baba bertujuan untuk mendorong pengusaha pribumi agar dapat berkembang. Namun, dalam pelaksanaannya sistem ekonomi Ali Baba justru menciptakan makelar lisensi.

           Pada masa kepemimpinan Kabinet Ali Sastroamodjojo I, kebijakan ekonomi yang dilakukan lebih menekankan Indonesianisasi perekonomian dan memberi bantuan kepada para pengusaha pribumi melalui sistem ekonomi Ali-Baba. Namun, dalam pelaksanaanya program ini justru memberikan banyak kerugian bagi Indonesia. Pasalnya, banyak perusahaan-perusahaan baru yang hanya merupakan kedok-kedok palsu bagi persetujuan antara para pendukung pemerintah dan orang-orang Cina, yang disebut dengan perusahaan "Ali-Baba", dimana seorang Indonesia ("Ali") mewakili seorang pengusaha Cina ("Baba") yang sebetulnya merupakan pemilik perusahaan tersebut. Selama pemerintahan Kabinet Ali I, persediaan uang meningkat hingga 75% dan nilai tukar rupiah pada pasar bebas turun dari 44,7% menjadi 24,6%. Banyak terjadi kasus penyelundupan dan satuan-satuan tentara yang miskin ikut serta dalam kasus tersebut. Sistem ekonomi Ali-Baba juga memberikan dampak negatif pada kaum pribumi pada masa itu. Salah satu dampak negatif yaitu bantuan kredit yang diberikan oleh pemerintah tidak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kaum pribumi. Selain itu adanya penjualan lisensi secara ilegal yang sangat merugikan pengusaha pribumi. Namun, meskipun begitu juga terdapat dampak positif dari diterapkannya sistem ekonomi Ali Baba yaitu peranan pengusaha pribumi semakin berkembang untuk kemajuan perekonomian Indonesia.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun