Mohon tunggu...
Farach Nur Aini
Farach Nur Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membudidayakan Alpukat dari Pembibitan: Cara Menjaga Kualitas dan Produktivitas Wawancara Studi Lapangan Tumbuhan Kelompok 1 Mahasiswa UMPWR

2 Desember 2024   15:30 Diperbarui: 2 Desember 2024   15:38 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Buah alpukat (Persea Americana) adalah buah yang berasal dari pohon alpukat, yang termasuk dalam keluarga Lauraceae. Buah ini memiliki tekstur yang lembut dan creamy dengan rasa yang khas, sedikit manis dan gurih. Ciri utama alpukat adalah kulitnya yang berwarna hijau hingga hitam, tergantung pada varietasnya, dan daging buahnya yang berwarna kuning kehijauan hingga kekuningan.

Alpukat kaya akan lemak sehat, terutama lemak tak jenuh tunggal, yang baik untuk kesehatan jantung. Selain itu, buah ini juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamin E, vitamin K, folat, dan kalium. Alpukat sering digunakan dalam berbagai jenis hidangan, seperti salad, guacamole, smoothie, dan bahkan sebagai bahan dalam masker wajah karena khasiatnya untuk kulit.

Tanaman bibit alpukat adalah tanaman muda yang berasal dari proses perbanyakan biji atau metode vegetatif seperti okulasi (penyambungan) dari pohon alpukat indukan. Bibit alpukat ini dapat tumbuh menjadi pohon alpukat dewasa yang nantinya akan menghasilkan buah. Bibit alpukat yang berasal dari biji biasanya memerlukan waktu lebih lama untuk berbuah, sedangkan bibit yang diperoleh melalui teknik okulasi atau sambungan cenderung lebih cepat berbuah dan memiliki kualitas yang lebih baik.

Proses pembibitan dimulai dengan memilih biji alpukat yang sehat, kemudian menumbuhkannya hingga membentuk akar dan tunas, yang kemudian dapat dipindahkan ke media tanam atau kebun yang lebih besar. Tanaman bibit alpukat memerlukan perawatan yang baik agar tumbuh dengan optimal, seperti pemberian air yang cukup, pencahayaan yang tepat, dan perlindungan dari hama atau penyakit.

Pada hari Sabtu, tanggal 23 November 2024 kami berkesempatan untuk berkunjung ke salah satu desa penghasil tanaman bibit yang terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Kami bertemu dengan Bapak Muhammad Nuri Alfi salah satu petani yang ada pada desa tersebut.
Pembahasan

1. Tanaman apa yang Bapak Nuri budidaya? dan mengapa Bapak Nuri memilih tanaman tersebut?

"Saya memiliki banyak tanaman bibit, ya salah satunya ada tanaman bibit alpukat, alasan saya lebih memilih tanaman bibit alpukat karena pembibitan alpukat itu mudah, luas, dan sangat menjanjikan", jawab Pak Nuri.

 Ada beberapa alasan mengapa banyak orang memilih tanaman bibit alpukat daripada tanaman buah lainnya, di antaranya:

1. Kandungan Gizi yang Tinggi

Konsumsi alpukat baik untuk kesehatan jantung, kulit, dan pencernaan, yang menjadikannya pilihan yang sangat sehat dibandingkan dengan buah lainnya.

2. Tumbuh di Berbagai Iklim

Alpukat dapat tumbuh di berbagai jenis iklim, terutama di daerah tropis dan subtropis, membuatnya cocok untuk dibudidayakan di banyak wilayah.

3. Nilai Ekonomi Tinggi

Alpukat memiliki nilai jual yang tinggi di pasar, baik untuk konsumsi langsung maupun untuk diolah menjadi produk lain seperti guacamole, minyak alpukat, dan kosmetik. Permintaan pasar yang terus meningkat menjadikannya tanaman yang menguntungkan bagi petani.

4. Pertumbuhan yang Relatif Cepat (pada bibit unggul)

Tanaman bibit alpukat yang diperoleh melalui metode perbanyakan vegetatif seperti okulasi atau sambungan dapat lebih cepat berbuah dibandingkan bibit yang berasal dari biji. Hal ini menguntungkan bagi petani yang ingin cepat mendapatkan hasil.

5. Pemeliharaan yang Cukup Mudah

Alpukat termasuk tanaman yang tidak terlalu rumit dalam perawatannya. Asalkan diberi perawatan yang tepat, seperti penyiraman yang cukup dan perlindungan dari hama, tanaman alpukat dapat tumbuh dengan baik.

2. Bagaimana cara Pak Nuri untuk memperbanyak jumlah tanaman bibit alpukat?

Foto Bersama
Foto Bersama

"Awalnya dari sedikit demi sedikit, karena tanaman bibit alpukat memiliki penjualan bibit yang sangat luas dan sangat menjanjikan membuat tanaman bibit alpukat ini bertambah seiring berjalannya waktu", jawab Pak Nuri.

Untuk memperbanyak jumlah tanaman bibit alpukat, ada beberapa metode yang dapat dilakukan. Berikut adalah cara-cara umum yang digunakan untuk memperbanyak bibit alpukat:

1. Perbanyakan dengan Biji (Generatif)

2. Perbanyakan dengan Okulasi (Penempelan)

3. Perbanyakan dengan Stek (Penyambungan)

4. Perbanyakan dengan Cangkok

5. Perbanyakan dengan Semaian (Seedling)

Dengan berbagai metode ini, dapat memperbanyak jumlah tanaman bibit alpukat sesuai dengan preferensi dan kondisi lingkungan yang ada. Metode okulasi dan cangkok biasanya lebih disukai karena menghasilkan bibit yang lebih cepat berbuah dan lebih seragam.

3. Apa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman bibit alpukat Bapak Nuri?

"Karena saat ini sering hujan, air hujan itu sangat keras pada tanaman faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari segi tanaman lainnya itu juga dapat mempengaruhi bibit karena pohon alpukat harus berada di tempat yang terkena sinar matahari langsung", jawab Pak Nuri.

Pertumbuhan tanaman bibit alpukat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan tanaman bibit alpukat:

1. Cahaya

2. Kualitas Tanah

3. Penyiraman

4. Temperatur

5. Kelembaban Udara

6. Pemangkasan dan Perawatan

7. Teknik Perbanyakan

8. Penyakit dan Hama

Dengan memperhatikan dan mengelola faktor-faktor di atas, tanaman bibit alpukat dapat tumbuh dengan optimal dan berkembang menjadi pohon yang sehat serta produktif.

4. Kendala apa yang Bapak Nuri alami dalam menanam tanaman bibit alpukat? bagaimana cara mengatasinya?

"Kendala dalam pembibitan itu banyak dari faktor penyakit, penanaman pengiriman dan lainnya. Cara untuk mengatasinya yaitu dengan cara mengecek, merawat, disiram, dan diberi obat", jawab Pak Nuri.

Menanam bibit alpukat dapat menghadapi beberapa kendala, seperti serangan hama dan penyakit yang merusak tanaman, serta masalah drainase tanah yang buruk yang menyebabkan akar membusuk. Untuk mengatasi hal ini, penggunaan pestisida alami dan pemangkasan rutin dapat membantu mengurangi serangan hama, sementara memastikan tanah memiliki drainase baik dapat mencegah genangan air. Selain itu, ketidakseimbangan penyiraman, baik kekurangan atau kelebihan air, juga dapat menghambat pertumbuhan; oleh karena itu, penyiraman harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Faktor suhu yang ekstrem juga dapat mempengaruhi pertumbuhan alpukat, sehingga tanaman perlu dilindungi dengan naungan atau penahan angin jika diperlukan. Untuk memastikan pertumbuhan optimal, pemilihan bibit unggul dan pemupukan yang tepat sangat penting untuk menghindari kekurangan nutrisi.

5. Bagaimana cara Bapak Nuri meningkatkan produktivitas atau kualitas tanaman Bapak Nuri agar mendapatkan hasil yang maksimal?

"Cara meningkatkan kualitas tanaman yaitu dengan cara memberikan pupuk yang sesuai dengan takarannya pada tanaman bibit alpukat.

Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman bibit alpukat, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih bibit unggul, baik yang diperbanyak secara vegetatif (seperti okulasi atau cangkok) agar tanaman cepat berbuah dan tahan penyakit. Pemilihan lokasi tanam yang tepat dengan tanah gembur dan memiliki drainase baik juga sangat penting, karena dapat mencegah pembusukan akar. Penyiraman harus teratur namun tidak berlebihan, dan tanah harus dijaga kelembapannya. Pemupukan dengan dosis yang tepat, menggunakan pupuk yang kaya akan unsur nitrogen, fosfor, dan kalium, akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, perlindungan dari hama dan penyakit dengan pestisida alami atau pengendalian biologis sangat penting untuk menjaga tanaman tetap sehat. Pemangkasan cabang yang tidak produktif dan memberikan perlindungan terhadap angin kencang juga dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tanaman alpukat.
Kesimpulan

Wawancara studi lapangan mengenai tanaman bibit alpukat memberikan gambaran mendalam tentang proses perbanyakan dan tantangan yang dihadapi dalam budidaya alpukat. Petani sering menjelaskan metode yang digunakan untuk memperbanyak bibit, seperti melalui biji, okulasi, atau cangkok, dan memilih metode yang dianggap paling efektif untuk menghasilkan bibit yang sehat dan cepat berbuah. Selain itu, mereka juga berbagi pengalaman terkait faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bibit alpukat, seperti kualitas tanah, pengairan yang tepat, dan perlindungan terhadap hama. Kendala seperti serangan penyakit dan cuaca ekstrem sering kali menjadi tantangan utama, namun petani mengatasinya dengan penggunaan pestisida alami dan perawatan yang cermat. Wawancara ini juga menyoroti pentingnya pemilihan bibit unggul dan perawatan yang tepat agar tanaman alpukat dapat berkembang optimal dan menghasilkan buah berkualitas.

Pembahasan

Wawancara studi lapangan mengenai tanaman bibit alpukat memberikan pemahaman tentang proses perbanyakan dan tantangan yang dihadapi oleh petani alpukat. Para petani menjelaskan metode perbanyakan yang digunakan, seperti okulasi, cangkok, atau biji, untuk menghasilkan bibit yang berkualitas dan cepat tumbuh. Selain itu, mereka juga berbagi pengalaman tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti kualitas tanah, pengairan yang tepat, dan perlindungan dari hama serta penyakit. Kendala yang sering dihadapi termasuk serangan hama, kekurangan air, dan kondisi cuaca yang ekstrem. Petani mengatasi masalah ini dengan teknik pengelolaan yang hati-hati, seperti penggunaan pestisida alami dan pemangkasan rutin, untuk memastikan bibit alpukat tumbuh sehat dan siap menghasilkan buah berkualitas.

Link YouTube video wawancara Kelompok 1 Mata Kuliah Konsep IPA Biologi Semester 1 Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo:

https://youtu.be/FlQ5xCaTKHQ?feature=shared

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun