Mohon tunggu...
Farach Feby
Farach Feby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi INISNU Temanggung

Mahasiswi INISNU Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pesona Jalur Klasik Prabu Brawijaya V

8 November 2022   17:24 Diperbarui: 8 November 2022   17:35 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu ada Pasar Dieng atau Pasar Setan.Selain itu juga terdapat petilasan  dari masa peradaban Kerajaan Majapahit dari Prabu Brawijaya ke-V.Jalur via Candi Cetho ini dikenal dengan trek terpanjang diantara jalur lainnya.Namun jangan khawatir,dijalur ini  tersimpan banyak keunikan dan pesona keindahan yang menawan didalamnya.

Alokasi waktu dari awal mula pendakian sampai turun membutuhkan dua hingga tiga hari.Hal tersebut bergantung sesuai dengan perencanaan dari masing-masing para pendaki.Estimasi waktu dari basecamp sampai puncak diperkirakan 10 hingga 14 jam perjalanan atau itupun bisa lebih dan untuk sampai ke puncak kita harus melewati beberapa pos yang terdapat disetiap jalur pendakian.

Basecamp  dan Pos Simaksi

       Sebelum menuju ke pos 1 terdapat basecamp bernama Andika Rahayu yang  bisa digunakan sebagai tempat istirahat dan mempersiapkan berbagai logistik yang akan dibawa.Selanjutnya kita diharuskan untuk melakukan pendaftaran,membayar biaya masuk dan parkir di pos registrasi atau pos simaksi.

Pos 1 ( Mbah Branti )

Di awal pendakian setelah dari pos simaksi  dilanjut menuju ke gapura yang dibagian atasnya terdapat plang selamat datang Gunung Lawu via Candi Cetho.Trek yang dilalui menuju ke pos 1 masih cukup landai dan terdapat saung yang difungsikan sebagai warung kemudian kita akan mendapati juga gazebo untuk tempat istirahat bagi para pendaki.

 Setelah itu menuju ke Candi Kethek,perjalanan dari basecamp sampai ke Candi Kethek sekitar 10-15 menit jika jalan santai.Setelah dari Candi Kethek jalan yang dilalui yaitu bertangga dan nantinya para pendaki akan disambut dengan dua buah patung kembar di sebelah kanan dan kiri tangga.

Naik lagi ke tangga selanjutnya kita akan melihat dua payung bewarna kuning keemasan yang identik dengan kesan atribut dari zaman kerajaan yang juga berada di sisi kanan dan kiri tangga.Selanjutnya para pendaki akan sampai di Sendang Partirtan Sapto Resi Pamoksaan Brawijaya V atau sumber mata air berupa kolam yang memiliki tujuh lubang pancuran air.

Dari basecamp sampai ke sendang ini berkisar 20 hingga 25 menit.Sekitar 10 menit dari sendang terdapat warung di kiri jalan. Posisi  pos 1 ini berada di ketinggian sekitar 1.702 di atas permukaan laut (1.702 mdpl).Kondisi medannya masih tergolong landai dan diperkirakan jarak dari basecamp hingga ke pos 1 berkisar 764 meter atau membutuhkan waktu kurang lebih 40-50 menit jika di tempuh dengan jalan santai.

Pos 2 ( Brak Seng )

Kemudian setelah melewati pos 1 dilanjutkan menuju ke pos 2 yang berada diketinggian (1.906 mdpl ).Pada pos ini mulai memasuki daerah hutan yang  banyak ditumbuhi dari jenis pohon puspa dan pohon damar.Jarak tempuh dari pos 1 hingga ke pos 2 diperkirakan sekitar 1.034 meter.Ada  lahan yang cukup luas dan terdapat shelter yang bisa menampung 5 hingga 6 tenda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun