Mohon tunggu...
Farah Nailal Azzah
Farah Nailal Azzah Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang pelajar/mahasiswa dan belajar di program studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

baca, bicara, buat kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merantau, Perjalanan Pulang yang Ingin Disegerakan

25 Mei 2019   15:35 Diperbarui: 25 Mei 2019   15:44 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Percayalah yah, bu hanya doamulah yang mampu mengantarku bertahan sampai disini. Menjaga ku untuk berada di jalan yang lurus. Hanya doamulah yang membuatku percaya tak ada yang mampu berkehendak apa pun selain kekuatan doa. Terima kasih yah, bu atas doa dan pengorbananmu aku mampu mengarungi pahit manis kehidupan di perantauan. Ingatkan aku yah, bu bila kelak aku besar nanti aku menjadi anak yang lupa akan balas jasamu. Sungguh yah, bu aku mengutuk diriku sendiri untuk tak menjadi seperti itu. Terima kasih untuk cinta dan kasih lewat doa yang terapal sangat dalam, selalu disepertiga malam. Terima kasih untuk telinga yang tak pernah lelah mendengar keluh kesahku diperantauan. Terima kasih untuk terus mengucapkan, "ayo nak, semangat kamu pasti bisa. Ayah dan ibu mendoakanmu disini" ketika aku sedang menuju sebuah kompetisi. Terima kasih untuk tangan dan kaki yang tak pernah lelah membahagiakanku dari belum hadir kedunia hingga detik ini. Terima kasih untuk segala pengorbananmu yang sekarang sangat aku rindukan di perantauan.

Merantau, mengajarkanku selalu ada kasih dan sayangnya yang akan mengantarmu pulang. Pulang itu bernama rumah. Karena rumah adalah empatmu menaruh lelah, dan datangnya berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun