Mohon tunggu...
Faqih Mubarok
Faqih Mubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Video Game: Peluang atau Tantangan bagi Gen Z?

25 Januari 2024   17:15 Diperbarui: 25 Januari 2024   17:19 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tau bahwa video game merupakan salah satu bentuk hiburan yang populer di kalangan Gen Z. Menurut penelitian, 81% Gen Z di Indonesia merupakan seorang gamer. Hal ini menunjukkan bahwa video game memiliki peran penting dalam kehidupan Gen Z. Dan tentunya penggunaan video game di kalangan Gen Z dapat bersifat positif maupun negatif. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan, apakah video game merupakan peluang atau tantangan bagi Gen Z?. 

Video game tidak hanya wadah hiburan, tetapi video game juga dapat memberikan peluang positif bagi Gen Z. 

1. Karier

Gen Z merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang di era kemajuan digital. Sehingga, mereka terbiasa dengan teknologi dan memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi. Hal ini membuat mereka memiliki peluang yang besar untuk berkarier di bidang video game. Beberapa peluang karier yang tersedia di bidang video game antara lain:

  • Pemain profesional E-Sports
  • Streamer atau YouTuber gaming
  • Game developer
  • Desain game
  • Produksi game

Peluang karier di bidang video game terus berkembang seiring dengan pertumbuhan industri video game. Menurut laporan dari Newzoo, industri video game global diperkirakan akan bernilai $196,8 miliar pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa industri video game memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang di masa depan.

2. Pendidikan

Selain sebagai hiburan dan peluang karier bagi Gen Z, video game juga dapat menjadi sarana untuk pendidikan bagi Gen Z. Banyak game yang dirancang untuk mengajarkan berbagai keterampilan, seperti pemecahan teka-teki, kerja sama tim, dan kreativitas. Video game dapat menjadi cara yang menyenangkan dan efektif untuk belajar mandiri. 

Dengan bermain game, Gen Z dapat belajar sambil bersenang-senang. Selain itu,  video game dapat dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman belajar yang adaptif, meningkatkan plastisitas otak dan pembelajaran. Dengan memanfaatkan peluang yang ada, video game dapat menjadi alat yang berharga dalam pendidikan bagi Gen Z. 

3. Pengembangan Bahasa

Video game telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Gen Z. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk bermain video game,  tak heran jika video game juga dapat menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan bahasa bagi Gen Z.  

Beberapa video game memungkinkan pemain untuk berkomunikasi dengan pemain lain dengan bahasa yang kompleks dan variatif.  Hal ini dapat membantu Gen Z untuk meningkatkan kosakata bahasa mereka dan dapat mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun, selain bermain video game, Gen Z juga dapat menggunakan sumber daya lain untuk belajar bahasa asing, seperti kamus, buku pelajaran, atau situs web pembelajaran bahasa. Dengan memanfaatkan video game secara tepat, Gen Z dapat meningkatkan keterampilan bahasa asing mereka secara efektif dan menyenangkan.

Meskipun video game memiliki banyak peluang positif, seperti meningkatkan kreativitas, pengembangan bahasa, dan pendidikan. Video game juga memiliki banyak tantangan bagi Gen Z. Berikut adalah beberapa tantangan tersebut:

pixabay.com
pixabay.com
 

1. Kecanduan

Kecanduan video game adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Gen Z. Video game yang semakin canggih dan kompetitif dapat membuat pemainnya kecanduan dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain.  Kecanduan video game dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti prestasi akademik yang menurun, hubungan yang terganggu, dan masalah kesehatan mental. 

2. Biaya

Video game dapat menjadi mahal, terutama untuk game-game terbaru dan populer. Gen Z yang masih dalam masa pertumbuhan dan belum bekerja sering kali kesulitan untuk membeli game-game tersebut. 

Biaya bermain video game dapat membebani keuangan Gen Z, terutama jika mereka tidak memiliki penghasilan sendiri. Gen Z yang masih bergantung pada orang tua untuk biaya hidup dapat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan lainnya jika mereka terlalu sering menghabiskan uang untuk bermain video game. 

3. Menurunkan Produktivitas

Kecanduan bermain video game dapat mengganggu produktivitas Gen Z. Gen Z yang terlalu sering bermain video game dapat mengalami kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas lain, seperti belajar, bekerja, atau menyelesaikan pekerjaan kuliah. 

Hal ini dapat berdampak negatif pada prestasi akademik atau karier Gen Z.  Gen Z yang terlalu sering bermain video game dapat lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendirian di depan layar daripada berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat berdampak negatif pada perkembangan sosial dan emosional Gen Z.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai pembahasan materi, mari tonton video pada tautan YouTube di bawah ini!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun