Namun, selain bermain video game, Gen Z juga dapat menggunakan sumber daya lain untuk belajar bahasa asing, seperti kamus, buku pelajaran, atau situs web pembelajaran bahasa. Dengan memanfaatkan video game secara tepat, Gen Z dapat meningkatkan keterampilan bahasa asing mereka secara efektif dan menyenangkan.
Meskipun video game memiliki banyak peluang positif, seperti meningkatkan kreativitas, pengembangan bahasa, dan pendidikan. Video game juga memiliki banyak tantangan bagi Gen Z. Berikut adalah beberapa tantangan tersebut:
Â
1. Kecanduan
Kecanduan video game adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Gen Z. Video game yang semakin canggih dan kompetitif dapat membuat pemainnya kecanduan dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain. Â Kecanduan video game dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti prestasi akademik yang menurun, hubungan yang terganggu, dan masalah kesehatan mental.Â
2. Biaya
Video game dapat menjadi mahal, terutama untuk game-game terbaru dan populer. Gen Z yang masih dalam masa pertumbuhan dan belum bekerja sering kali kesulitan untuk membeli game-game tersebut.Â
Biaya bermain video game dapat membebani keuangan Gen Z, terutama jika mereka tidak memiliki penghasilan sendiri. Gen Z yang masih bergantung pada orang tua untuk biaya hidup dapat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan lainnya jika mereka terlalu sering menghabiskan uang untuk bermain video game.Â
3. Menurunkan Produktivitas
Kecanduan bermain video game dapat mengganggu produktivitas Gen Z. Gen Z yang terlalu sering bermain video game dapat mengalami kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas lain, seperti belajar, bekerja, atau menyelesaikan pekerjaan kuliah.Â
Hal ini dapat berdampak negatif pada prestasi akademik atau karier Gen Z. Â Gen Z yang terlalu sering bermain video game dapat lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendirian di depan layar daripada berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat berdampak negatif pada perkembangan sosial dan emosional Gen Z.