Media massa adalah alat atau sarana penyampaian pesan yang terhubung dengan Masyarakat luas, hal ini dapat diartikan bahwa media massa sebagai perantara yang dimana ada orang yang mengirimkan dan menerima informasi. Pada era teknologi yang semakin canggih ini, interaksi manusia tidak hanya dilakukan secara langsung tetapi juga melalui media sosial, dan manusia dapat dengan mudah sekali mendapatkan informasi. Pada era seperti sekarang ini, media massa telah tumbuh secara signifikan tidak hanya sebagai saran informasi, tetapi juga sebagai platform untuk membina jaringan sosial dan kelompok Masyarakat.
Media massa memungkinkan penggunanya untuk memperoleh informasi secara pribadi dengan satu orang atau lebih, tanpa adanya keterbatasan waktu. Seiring berjalannya waktu media massa ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan Masyarakat terutama pada perkembangan remaja. Kalangan remaja biasanya menggunakan media massa ini sebagai indicator kekinian dan popularitas, sehingga dari mereka yang tidak menggunakan media massa sering kali dianggap kurang gaul.
Pada kalangan remaja yang mempunyai media massa biasanya mereka memposting kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto Bersama teman teman atau keluarganya, padahal fase pada masa remaja yang dimana mereka sedang mencari jatidiri dan identitas mereka dengan teman seumuran.
Masa remaja adalah masa transisi yang dialami oleh anak, hal ini mempunyai arti yang sangat luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, fisik. Masa remaja merupakan masa transisi sebab pada saat itu, seseorang telah mennggalkan masa kanak-kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa.
Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media massa ini juga memposting kegiatan sehari-hari yang seakan menggambarkan kehidupan yang dijalani mereka mencoba mengikuti perkembangan jaman. Namun apa yang mereka posting di media massa tidak selalu menggambarkan tentang keadaan mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya malah sebaliknya atau mereka merasa kesepian. Manusia sebagia aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunai maya. Setiap individu menampilakn karakter diri yang berbeda ketika berada didunia maya dengan di dunia nyata
Perilaku remaja merujuk pada rangkaian suatu Tindakan, keputusan, dan respons yang dilakukan oleh individu dalam rentang usia remaja, yang umumnya berkisar antara 12 hingga 18 tahun. Perilaku ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan lingkungan sekitar. Beberapa ciri perilaku remaja melibatkan eksplorasi identitas, pengembangan otonomi, dan interaksi sosial yang semakin kompleks. Sebagai bagian dari proses pencarian identitas, remaja mungkin mencoba berbagai peran, nilai, dan gaya hidup untuk menemukan jati diri mereka. Otonomi juga menjadi penting, di mana remaja berusaha untuk mandiri dan membuat keputusan sendiri.
Pada pembahasan ini saya sudah membuat studi kasus yang berjudul “Pengaruh terpaan media massa terhadap Kesehatan mental remaja” pada studi kasus ini saya membahas akibat dari media massa terhadap Kesehatan mental remaja, Kesehatan mental dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dalam diri individu seperti sifat, bakat, hereditas dan lain sebagainya.
Sifat contohnya adalah sifat yang lemah lembut, pemarah dan jahat. Bakat contohnya bakat menyanyi, bakat menulis, akting dan lain sebagainya. Kemudian, faktor eksternal merupakan faktor yang dipengaruhi dari luar individu. Contohnya lingkungan, hukum, politik, sosial budaya, agama dan pemerintah.
Pengaruh Media massa juga seakan-akan menjadi tempat untuk ajang penggunanya untuk mengekspresikan diri dan memamerkan kegiatan sehari-hari. Hal tersebut tentu memunculkan rasa iri pada pengguna lain. Rasa iri tersebut dapat menimbulkan gangguan mental berupa depresi kepada penggunanya. Banyak penggunanya merasa depresi, tertekan, hingga memutuskan untuk bunuh diri karena dipermalukan oleh pengguna lain di media sosial. Hal lain depresi juga dipicu oleh kegagalan dalam membentuk sebuah keintiman dengan lawan jenis.
Penggunalebih cenderung ingin menampilkan kesuksesandibandingkan harus jujur apa adanya dirinya. Dampak lain dari kecemasan dan depresi, yaitu aktifitas kriminal. Seseorang yang tidak bertanggung jawab akan menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyembunyikan identitasmereka yang sebenarnya. Mereka menggunakan media sosial untuk melakukan berbagai aksi kejahatan seperti cyber bulliying, perdagangan manusia, dan penipuan serta berdagangan obat-obatan terlarang.
hubungan antara penggunaan media massa dan tingkat stres, kecemasan, dan gejala kesehatan mental pada remaja. Pengaruh media massa terhadap kesehatan mental remaja dapat bersifat kompleks dan bervariasi, tergantung pada jenis media, konten yang dikonsumsi, serta karakteristik individu dan faktor lingkungan. Hubungan berikut dapat terjadi meliputi:
1. Paparan Konten yang Menyebabkan Kecemasan:
Konten media yang berfokus pada kekerasan, bencana, atau situasi yang menakutkan dapat meningkatkan tingkat kecemasan pada remaja. Berita negatif atau konten yang memicu ketakutan dapat memengaruhi persepsi remaja terhadap keamanan dunia dan menciptakan rasa takut yang berkepanjangan.
2. Paparan Cyberbullying:
Penggunaan media sosial juga dapat menjadi sumber stres dan kecemasan bagi remaja. Cyberbullying atau pelecehan online dapat menyebabkan masalah kesehatan mental serius dan memengaruhi kesejahteraan emosional remaja.
3. Pengaruh Iklan Produk Bersifat Negatif:
Iklan yang mempromosikan konsumsi alkohol, rokok, atau perilaku berisiko lainnya dapat memengaruhi perilaku remaja. Penggunaan substansi atau perilaku berisiko dapat merugikan kesehatan mental dan fisik remaja.
Penting untuk remaja dan orang tua mengembangkan literasi media dan keterampilan pengambilan keputusan yang kritis dalam mengonsumsi media. Pendidikan mengenai pemahaman media dan dukungan emosional dapat membantu remaja menghadapi dampak negatif potensial dari penggunaan media massa.
paparan media massa dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan identitas dan kesehatan mental remaja. Media massa mencakup berbagai bentuk, seperti televisi, film, musik, internet, dan media sosial, cara media massa memengaruhi Kesehatan mental remaja yaitu:
1. Pemodelan Perilaku
Media massa sering menampilkan model perilaku yang dapat menjadi contoh bagi remaja. Jika karakter dalam film atau tokoh terkenal dalam media sosial menunjukkan perilaku yang tidak sehat atau tidak realistis, remaja dapat merasa terdorong untuk meniru perilaku tersebut.
2. Paparan Konten Berbahaya
Remaja dapat terpapar pada konten yang berpotensi merugikan melalui internet, termasuk konten yang mempromosikan perilaku berisiko, kekerasan, atau kecanduan. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan masalah seperti depresi, kecemasan, atau perilaku adiktif.
3. Interaksi Sosial di Media Sosial
Penggunaan media sosial dapat memengaruhi cara remaja membangun dan memahami identitas mereka. Pameran kehidupan yang sempurna dan penekanan pada jumlah "likes" atau "followers" dapat menciptakan tekanan sosial yang dapat memengaruhi kesehatan mental remaja.
4. Pengaruh Budaya Populer
Budaya populer yang dipromosikan melalui media massa dapat memengaruhi norma dan nilai-nilai yang dianut oleh remaja. Pemahaman remaja tentang identitas mereka dapat dipengaruhi oleh norma-norma ini, baik secara positif maupun negatif.
sumber pengaruh media massa bervariasi, dan tidak semua pengaruh bersifat negatif. Beberapa konten media massa juga dapat memberikan informasi positif, edukasi, dan dukungan sosial. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam mengonsumsi media dan untuk orang dewasa terlibat dalam membimbing mereka dalam proses ini.
Pengaruh media massa terhadap Kesehatan mental remaja peran orang tua sangat penting untuk mengawasi dan mengontrol akses remaja terhadap media massa sangat penting untuk memoderasi dampak negatifnya pada kesehatan mental remaja. Langkah yang dapat diambil orang tua untuk mengawasi yaitu, keterlibatan dan komunikasi, penggunaan Bersama, menetapkan Batasan waktu, memantau konten, mendidik literasi media, dan bimbingan terhadap media sosial. Dengan melibatkan diri secara aktif, memberikan pedoman yang jelas, dan memberikan dukungan emosional, orang tua dapat membantu remaja mengelola dampak media massa secara lebih positif pada kesehatan mental mereka.
Dalam Upaya mendalami dampak media massa, saya telah mengikuti seminar yang bertemakan “Temukan Harapan Dan Cara Mengatasi Krisis Kesehatan Mental” yang pada waktu itu diadakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pada seminar tersebut menjadi forum yang penting bagi kita sebagai remaja untuk memahami dampak dari media massa terhadap Kesehatan mental remaja. Dalam suasana seminar tersebut saya dapat merasakan dan mengenali dampak bahaya dari media massa. Pada seminar tersebut juga membuka sesi pertanyaan kepada audiens bagaimana agar kita terhindar dari bahaya pengaruh media massa untuk Kesehatan mental, didalam seminar tersebut pemateri menjelaskan apa saja pengaruh dan dampak dari media massa, dan mereka juga menjelaskan bahwa dampak negatif dan positif dari media massa terhadap Kesehatan mental remaja.
Dampak negative dari media massa terhadap Kesehatan mental remaja:
1. Tekanan Sosial dan Kecemasan
Media sosial seringkali menciptakan tekanan sosial untuk mencocokkan standar kecantikan, keberhasilan, dan popularitas yang tidak realistis. Remaja dapat merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi ini, yang dapat menyebabkan kecemasan dan penurunan harga diri.
2. Pelecehan Online dan Cyberbullying
Penggunaan media sosial membawa risiko pelecehan online dan cyberbullying. Remaja yang menjadi korban intimidasi atau pelecehan online dapat mengalami dampak serius terhadap kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan isolasi sosial.
3. Pengaruh Konten Kekerasan dan Seksual
Paparan terhadap konten kekerasan atau seksual yang tidak sesuai usia dapat memberikan dampak negatif pada perilaku remaja. Mereka dapat mengalami peningkatan tingkat agresi, ketakutan, atau mengembangkan pandangan yang tidak realistis tentang hubungan intim.
4. Gangguan Perilaku dan Ketergantungan
Penggunaan media yang berlebihan, terutama dalam bentuk permainan video atau media sosial, dapat menyebabkan gangguan perilaku dan ketergantungan. Hal ini dapat memengaruhi fungsi kognitif, interaksi sosial, dan produktivitas, yang dapat berdampak pada kesehatan mental secara keseluruhan.
Dampak positif dari media massa terhadap Kesehatan mental remaja:
1. Informasi dan Edukasi
Media massa menyediakan akses luas terhadap informasi dan sumber daya pendidikan. Remaja dapat memanfaatkan media untuk memperluas pengetahuan mereka tentang berbagai topik, mencari informasi kesehatan mental, dan mengakses materi edukatif yang dapat membantu mereka mengatasi tantangan hidup.
2. Informasi dan Edukasi
Media massa menyediakan akses luas terhadap informasi dan sumber daya pendidikan. Remaja dapat memanfaatkan media untuk memperluas pengetahuan mereka tentang berbagai topik, mencari informasi kesehatan mental, dan mengakses materi edukatif yang dapat membantu mereka mengatasi tantangan hidup.
3. Kreativitas dan Ekspresi Diri
Media dapat menjadi platform untuk ekspresi kreatif remaja. Mereka dapat berpartisipasi dalam kegiatan seperti membuat konten video, menulis blog, atau berbagi karya seni mereka. Ekspresi kreatif ini dapat membantu mereka mengekspresikan diri dan mengembangkan identitas mereka.
4. Penggunaan Pendidikan dan Keterampilan
Media dapat digunakan sebagai alat pembelajaran. Ada banyak sumber daya edukatif online, kursus, dan tutorial yang dapat membantu remaja mengembangkan keterampilan baru dan mengejar minat mereka, meningkatkan rasa pencapaian dan kepuasan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H