1. Pemodelan Perilaku
Media massa sering menampilkan model perilaku yang dapat menjadi contoh bagi remaja. Jika karakter dalam film atau tokoh terkenal dalam media sosial menunjukkan perilaku yang tidak sehat atau tidak realistis, remaja dapat merasa terdorong untuk meniru perilaku tersebut.
2. Paparan Konten Berbahaya
Remaja dapat terpapar pada konten yang berpotensi merugikan melalui internet, termasuk konten yang mempromosikan perilaku berisiko, kekerasan, atau kecanduan. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan masalah seperti depresi, kecemasan, atau perilaku adiktif.
3. Interaksi Sosial di Media Sosial
Penggunaan media sosial dapat memengaruhi cara remaja membangun dan memahami identitas mereka. Pameran kehidupan yang sempurna dan penekanan pada jumlah "likes" atau "followers" dapat menciptakan tekanan sosial yang dapat memengaruhi kesehatan mental remaja.
4. Pengaruh Budaya Populer
Budaya populer yang dipromosikan melalui media massa dapat memengaruhi norma dan nilai-nilai yang dianut oleh remaja. Pemahaman remaja tentang identitas mereka dapat dipengaruhi oleh norma-norma ini, baik secara positif maupun negatif.
sumber pengaruh media massa bervariasi, dan tidak semua pengaruh bersifat negatif. Beberapa konten media massa juga dapat memberikan informasi positif, edukasi, dan dukungan sosial. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam mengonsumsi media dan untuk orang dewasa terlibat dalam membimbing mereka dalam proses ini.
Pengaruh media massa terhadap Kesehatan mental remaja peran orang tua sangat penting untuk mengawasi dan mengontrol akses remaja terhadap media massa sangat penting untuk memoderasi dampak negatifnya pada kesehatan mental remaja. Langkah yang dapat diambil orang tua untuk mengawasi yaitu, keterlibatan dan komunikasi, penggunaan Bersama, menetapkan Batasan waktu, memantau konten, mendidik literasi media, dan bimbingan terhadap media sosial. Dengan melibatkan diri secara aktif, memberikan pedoman yang jelas, dan memberikan dukungan emosional, orang tua dapat membantu remaja mengelola dampak media massa secara lebih positif pada kesehatan mental mereka.
Dalam Upaya mendalami dampak media massa, saya telah mengikuti seminar yang bertemakan “Temukan Harapan Dan Cara Mengatasi Krisis Kesehatan Mental” yang pada waktu itu diadakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pada seminar tersebut menjadi forum yang penting bagi kita sebagai remaja untuk memahami dampak dari media massa terhadap Kesehatan mental remaja. Dalam suasana seminar tersebut saya dapat merasakan dan mengenali dampak bahaya dari media massa. Pada seminar tersebut juga membuka sesi pertanyaan kepada audiens bagaimana agar kita terhindar dari bahaya pengaruh media massa untuk Kesehatan mental, didalam seminar tersebut pemateri menjelaskan apa saja pengaruh dan dampak dari media massa, dan mereka juga menjelaskan bahwa dampak negatif dan positif dari media massa terhadap Kesehatan mental remaja.