Beijing -- Lomba Cerdas Cermat Virtual (LCC) tahun 2020 yang diadakan oleh KBRI Beijing melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan, bekerjasama dengan ANTARA News Beijing, ASCEE Tiongkok Section, ASCEE Beijing Section, ASCEE Student Branch, PPIT dan GIM berakhir dramatis untuk Tiga siswa Zhongda (Guangzhou) dan Tiga Serangkai (Nanjing).
Perlombaan semifinal (13/08/2020) dimulai pada 13.30 CST dan berakhir pukul 17.00 CST. Keseruan telah tampak sejak awal laga, persaingan semakin tajam ketika memasuki babak benar-salah, dan babak rebutan yang menjadi penentu tersingkirnya pemimpin klasemen grup Tiga Siswa Zhongda dan runner-up grup dua Tiga Serangkai.
Keduanya tersisihkan dibabak rebutan pada akhir laga. Tiga siswa Zhongda yang telah memimpin sejak awal pertandingan dan menjuarai kedua fase grup, harus rela menyerahkan tahta kepada Badak Sakti (Yangzhou) dan Ondel-ondel (Beijing) di urutan kedua. Selanjutnya, kedua tim tersebut berhak untuk melaju kebabak selanjutnya (Final).
Sementara itu, dalam grup terpisah Arunika (Nanjing) kokoh dipuncak klasemen grup sejak awal hingga akhir laga. Kejadian tidak terduga ketika tim kuda hitam Yinni Crew (Anhui) di babak akhir mengambil keputusan untuk dapat menjawab soal yang sebenarnya terbilang mudah, namun peserta lain merasa khawatir oleh karena nilai pengurangan poin sangat besar.
Sesal Tiga Siswa Zhongda
Penyesalan selalu datang di akhir, itulah yang terjadi pada Tim Tiga Siswa Zhongda. Nilai demi nilai dikumpulkan hingga mencapai puncak dan tak tergoyahkan. Namun diluar dugaan, Badak Sakti mengejar pundi-pundi poin dalam sesi rebutan.
Strategi bermain aman sejak babak rebutan yang diterapkan Tim Tiga Siswa Zhongda membuahkan hasil hingga pertanyaan kesembilan. Saat itu, Tiga Siswa Zhongda berada diposisi kedua grup dan tinggal menunggu selebrasi untuk ke tahapan selanjutnya.
Namun, harapan yang telah di pupuk untuk lolos ke babak final menjadi sia-sia setelah dalam tiga belas detik terakhir secara mengejutkan Ondel-ondel (Beijing) menjawab pertanyaan dengan benar dan memperoleh tambahan poin sebesar limabelas, hingga akhirnya menggeser posisi kedua yang telah dikuasai oleh Tiga Siswa Zhongda.
"LCC semakin menarik dan dramatis, hingga babak rebutan belum dapat ditentukan siapa pemenang sesungguhnya." Ujar Irfan Ilmie, Juri LCC 2020 yang juga merupakan Kabiro ANTARA News Beijing
Duka Tiga Serangkai
Tidak terkecuali Tim Tiga Serangkai (Nanjing) yang juga menyusul duka Tiga Siswa Zhongda. Membuntuti posisi kedua dengan menempel Arunika yang kokoh di puncak klasemen dari dua babak sebelumnya merupakan prestasi yang sangat membanggakan.
Sayangnya, sebuah drama akhirnya terjadi pada menit terakhir. Yinni Crew (Anhui) yang secara mengejutkan berhasil menjawab pertanyaan pamungkas dengan benar. Jika diamati secara seksama, Ondel-ondel dan Yinni Crew memiliki strategi yang mirip, tentunya dengan di dukung faktor keberuntungan, sehingga dapat menjawab babak sesi rebutan dengan tepat dan benar.
Sekilas tentang Yinni Crew, tim ini sejak dari awal kurang diperhitungan karena perolehan nilai yang tidak lebih baik dari ketiga tim lainnya. Secara umum, banyak yang menilai bahwa Yinni Crew adalah kuda hitam yang sepak terjangnya patut diperhitungkan kedepannya.
Dalam akhir acara, terlihat penyesalan mendalam Tiga Serangkai yang hanya beberapa detik ke depan akan dapat menuju babak puncak. meskipun demikian, hikmah yang dapat dipetik dari semifinal adalah keberanian mental yang menjadi pertaruhan tersendiri bagi semua tim yang berlaga, tidak terkecuali Tiga Serangkai.
Adu Strategi
Hasil perlombaan semifinal telah diputuskan bahwa terdapat empat tim yang berhak melaju. Keempat tim tersebut adalah Badak Sakti (Yangzhou), Ondel-Ondel (Beijing), Arunika (Nanjing), dan Yinni Crew (Nanjing). Keempat tim tersebut akan memperebutkan posisi pertama, kedua, ketiga, dan juara harapan pada acara puncak peringatan hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia 17 Agustus 2020.
Perang strategi sudah terlihat sejak babak semifinal. Arunika dan Badak Sakti lebih mengedepankan formasi menyerang dengan cara menjawab benar hampir semua pertanyaan dan dengan pertimbangan yang sangat singkat. Sedangkan Ondel-Ondel menerapkan strategi bertahan serupa dengan Yinni Crew.
Satu hal yang patut di waspadai oleh Arunika dan Badak Sakti adalah formulasi bertahan yang terlihat dominan, dengan cara menunggu lengahnya tim lainnya untuk dapat merebut posisi puncak. Strategi ini terbukti ampuh hingga Yinni Crew dijuluki tim Kuda hitam.
"Seperti apa strategi yang akan diterapkan oleh masing-masing tim?, apakah tetap menggunakan formulasi yang sama, ataukah akan berubah?".
Sebagai penutup, penulis mengutip sebuah kata bijak dari Sun Tzu, Seorang Jenderal dan penulis dari Tiongkok 544 SM - 496 SM sebagai berikut:
Setiap orang dapat melihat taktik-taktik dimana saya mampu menaklukkan lawan. Tapi tidak semua orang dapat melihat strategi dari kemenangan yang saya perjuangkan. (Sun Tzu).
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H