Duka Tiga Serangkai
Tidak terkecuali Tim Tiga Serangkai (Nanjing) yang juga menyusul duka Tiga Siswa Zhongda. Membuntuti posisi kedua dengan menempel Arunika yang kokoh di puncak klasemen dari dua babak sebelumnya merupakan prestasi yang sangat membanggakan.
Sayangnya, sebuah drama akhirnya terjadi pada menit terakhir. Yinni Crew (Anhui) yang secara mengejutkan berhasil menjawab pertanyaan pamungkas dengan benar. Jika diamati secara seksama, Ondel-ondel dan Yinni Crew memiliki strategi yang mirip, tentunya dengan di dukung faktor keberuntungan, sehingga dapat menjawab babak sesi rebutan dengan tepat dan benar.
Sekilas tentang Yinni Crew, tim ini sejak dari awal kurang diperhitungan karena perolehan nilai yang tidak lebih baik dari ketiga tim lainnya. Secara umum, banyak yang menilai bahwa Yinni Crew adalah kuda hitam yang sepak terjangnya patut diperhitungkan kedepannya.
Dalam akhir acara, terlihat penyesalan mendalam Tiga Serangkai yang hanya beberapa detik ke depan akan dapat menuju babak puncak. meskipun demikian, hikmah yang dapat dipetik dari semifinal adalah keberanian mental yang menjadi pertaruhan tersendiri bagi semua tim yang berlaga, tidak terkecuali Tiga Serangkai.
Adu Strategi
Hasil perlombaan semifinal telah diputuskan bahwa terdapat empat tim yang berhak melaju. Keempat tim tersebut adalah Badak Sakti (Yangzhou), Ondel-Ondel (Beijing), Arunika (Nanjing), dan Yinni Crew (Nanjing). Keempat tim tersebut akan memperebutkan posisi pertama, kedua, ketiga, dan juara harapan pada acara puncak peringatan hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia 17 Agustus 2020.
Perang strategi sudah terlihat sejak babak semifinal. Arunika dan Badak Sakti lebih mengedepankan formasi menyerang dengan cara menjawab benar hampir semua pertanyaan dan dengan pertimbangan yang sangat singkat. Sedangkan Ondel-Ondel menerapkan strategi bertahan serupa dengan Yinni Crew.
Satu hal yang patut di waspadai oleh Arunika dan Badak Sakti adalah formulasi bertahan yang terlihat dominan, dengan cara menunggu lengahnya tim lainnya untuk dapat merebut posisi puncak. Strategi ini terbukti ampuh hingga Yinni Crew dijuluki tim Kuda hitam.
"Seperti apa strategi yang akan diterapkan oleh masing-masing tim?, apakah tetap menggunakan formulasi yang sama, ataukah akan berubah?".
Sebagai penutup, penulis mengutip sebuah kata bijak dari Sun Tzu, Seorang Jenderal dan penulis dari Tiongkok 544 SM - 496 SM sebagai berikut:
Setiap orang dapat melihat taktik-taktik dimana saya mampu menaklukkan lawan. Tapi tidak semua orang dapat melihat strategi dari kemenangan yang saya perjuangkan. (Sun Tzu).