Keputusan penentuan awal dan akhir ramadan juga merujuk kepada metode yang digunakan, yaitu hisab dan rukyat. Metode hisab mendasarkan pada perhitungan matematis dan astromonis untuk menentukan dimulainya awal bulan dalam kalender hijriyah.
Sedangkan rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, namun menggunakan alat khusus seperti teleskop. Jika telah tampak bulan sabit setelah terjadi ijtimak pada hari tersebut, maka dipastikan keesokan harinya adalah idul fitri.
Diskusi saat itu terhenti oleh Adzan yang dikumandangkan oleh Noval, lalu kami melaksanakan shalat isya berjama'ah.
"Ustadz, bagaimana dengan pelaksanaan shalat tarawih, apakah kita akan melaksanakannya?", "Inshaa Allah kita tidak melaksanakan shalat tarawih malam ini". ungkap pak ustadz
Saat menyampaikan itu, terlihat raut muka Adanan kurang bahagia, ada rasa kecewa di dalamnya.
Shalat tarawih malam itu tidak kami laksanakan, karena masih menunggu keputusan yang pasti dan ditetapkan oleh otoritas setempat.
Agung bergegas ke Imam shalat dan menunjukkan pesan dari temannya, seorang WNI yang melaksanakan shalat di salah satu masjid Beijing. Dia menunjukkan pesan bahwa berdasarkan keputusan masjid sekitar di wilayah Beijing, maka besok tetap melaksanakan puasa, sehingga puasa menjadi tiga puluh hari.
"Saya mengikuti otoritas setempat pak ustadz" Adanan menguatkan. Seketika itu jamaah shalat seolah terbagi menjadi dua pendapat.
Tidak lama berselang, penangggungjawab ramadan KBRI kemudian melakukan komunikasi dengan MUI-nya Beijing.
"Jika kita mengikuti MUI Beijing, besok kita tetap melaksanakan puasa ramadan, namun jika kita mengikuti kebijakan lain dari beberapa kedutaan besar yang ada disini, maka besok adalah idul fitri", ungkap penanggungjawab ramadan
Kamipun semakin bingung, Langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Sambil menunggu, pak ustadz menanyakan kepada tiap jamaah yang terbagi di setiap sudut.