Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Fiksi] Robeknya Lungi Masudul

14 Mei 2020   16:56 Diperbarui: 14 Mei 2020   16:57 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hadiah lungi dari masudul | dokpri

Masudul bertanya kepadaku, "apa yang kamu gunakan itu?". Sarung, jawab saya.

Seketika sayapun bergegas khawatir tertinggal rakaat shalat. Diapun heran dan tak berapa lama sepertinya sedang membicarakan sarung dalam Bahasa Bangla dengan temannya. "pikir saya"

Usai shalat, Masudul membawaku ke ruangannya, dan dia menunjukkan sarung versi nya yang disebut dengan "Lungi". Dia mengatakan bahwa "Lungi" merupakan salah satu busana khas yang digunakan oleh negaranya ketika beribadah, kegiatan sehari hari, atau bahkan kegiatan kenegaraaan.

Ketika dia mengatakan itu, bayangan saya langsung tertuju ke Nusantara, yang mana orang di pedesaan juga banyak menggunakan sarung untuk berbagai aktivitas seperti tidur, jalan santai, atau bahkan sebagai salah satu busana utama di rumah, terlebih anak-anak pesantren yang jarang sekali lepas dari sarungnya. Main Badminton pun terkadang pakai sarung, bahkan pada Agustusan ada yang main bola pakai sarung.

Masudul Kembali bercerita, "Lungi" telah ada di negaranya sejak dulu kala, dan itu menjadi tradisi serta warisan nenek moyang yang telah mendunia. Bahkan "Lungi" mereka di ekspor ke berbagai negara salah satunya Indonesia serta negara yang berpenduduk muslim, di Makkah banyak produk "Lungi" yang berkualitas dari negara saya", Ujarnya.

Dari pernyataan kedua inipun saya kembali terkaget, karena saya kira sarung adalah warisan budaya nenek moyang kita, tapi nyatanya di dunia luar sana ada juga yang mengakui bahwa sarung merupakan hak paten yang telah dikembangkan dari masa ke masa. Dalam hati berkata bahwa akankah apa yang menjadi kebiasaan kita akan diakui oleh negara lain? "Setelah reog dan semacamnya diakui oleh negara tetangga?".

Beberapa hari berikutnya saya tidak menggunakan sarung, saya menggunakan celana panjang untuk shalat jama'ah. Di dalam lift menuju lantai ketujuh saya bertemu dengan rekan satu jurusan yang akan kembali ke kamar saudaranya, dia berasal dari Myanmar. "apa yang terjadi?", ternyata dia juga menggunakan sarung.

Sayapun berkata kepadanya apakah ini yang dinamakan "Lungi". "Iya", jawabnya.

Kembali saya terheran karena dia beragama Budha dan ternyata juga menggunakan "Lungi" untuk berbagai aktivitas sehari-hari dan kegiatan keagamaan.

Usai shalat saya kembali ke ruangan Masudul dan bercerita tentang budaya "Lungi" di dunia, termasuk di Myanmar, karena baru saja bertemu beberapa saat yang lalu di lift. Dia menyampaikan perihal kehebatan negaranya dalam memproduksi "Lungi" dalam jumlah besar. Tidak hanya itu, dia menunjukkan "Lungi"nya, membandingkan dengan sarung yang saya gunakan.

"Lungi dari kami lebih bagus, kuat, dari bahan berkualitas eksport terbaik di kelasnya, tahan lama dan tahan cuaca". Ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun