Hari ini sudah memasuki sembilan Ramadhan yang merupakan waktu dimana berbagai produk belanja memasang berbagai varian diskon untuk persiapan menjelang Idul Fitri tiba, bukan hanya untuk produk seperti pakaian, sandal, tas, baju, tapi juga yang paling penting adalah makanan.
Masih jauh?, "iya". Namun, kebiasaan sebagian besar masyarakat kita mempersiapkan lebih matang dengan cara belanja lebih awal, dengan alasan bahwa diskon yang ditawarkan beserta barang yang dicari lebih mudah dan lengkap, dan akan semakin langka menjelang hari raya tiba.
Hati-hati Gaji ke -13 dan 14
Bulan Mei ini adalah dimana Gaji ke-13 bagi PNS akan di cairkan. Gaji ke-13 besarnya berdasarkan gaji pokok dan tunjangan yang melekat (tunjangan istri, anak, beras, dan lain-lain) sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 19, 20, dan 22 tahun 2016.
Sedangkan gaji ke-14 adalah nama lain THR yang biasanya diberikan menjelang Hari raya. Karena diprediksi kebutuhan PNS akan naik menjelang hari raya idul fitri tiba. Gaji ke-empat belas ini tidak sebesar gaji ke-13, karena gaji ke-14 besarnya hanya gaji pokok saja.
Kedua gaji itu penting untuk dilindungi, karena Compulsive Shopping Disorder tidak mengenal waktu. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka dengan sangat cepat kedua gaji tersebut raib dalam sekejap mata.
Hati-hati, control impuls
Hampir semuanya sepakat bahwa belanja itu menyenangkan. Namun, CSD merupakan salah satu gangguan kecanduan perilaku. Kumpulsif disini berarti ada dorongan yang kuat untuk membeli barang belanjaan.
kontrol impuls yang buruk akan berakibat pada asiknya berbelanja barang dalam jumlah berlebihan. Sebagai efek buruk dari hal ini adalah akan merugikan dari aspek keuangan dan bisa berakibat pada kurang harmonisnya hubungan rumah tangga kita.
Hati-hati gangguan mental
Berbelanja CSD adalah salah satu bentuk kecenderungan perilaku kita. CSD biasanya diikuti dengan depresi, cemas, dan lain-lainnya. Kabar baiknya, CSD hanya mengenai mereka yang sudah matang dan mandiri secara finansial, jadi kecil kemungkinan jika usia remaja mengalami gangguan ini.
Akan tetapi, peran orang tua dalam mempengaruhi karakter anak juga sangat besar. Kecenderungan orang tua berbelanja bersama-sama satu keluarga akan menciptakan mindset kepada anak, bahwasanya berbelanja itu harus ditempat yang selalu ramai dan barang harus mahal.
Situasi seperti ini akan sangat berbahaya dimana anak atau remaja akan rentan terhadap perilaku impulsif (CSD). Karena pada dasarnya, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, yang mana perilaku anak pada saat besar nantinya tergantung pada perilaku orang tuanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!