Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Amerika Kala Tepikan Corona

29 Maret 2020   00:03 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:02 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemic COVID-19 Calculator | gabgoh.github.io/COVID/index.html

Trump menyalahkan Obama

Dalam kesempatan sebelumnya pada 8 Maret 2020, presiden mengeluarkan pernyataan mengejutkan sebagai berikut:

"Pemerintahan Obama membuat kebijakan pengujian yang ternyata sangat merugikan apa yang kami lakukan.

"Dan kami mencabut kebijakan itu beberapa hari yang lalu, sehingga pengujian dapat dilakukan dengan cara yang jauh lebih akurat dan cepat" kata Trump dalam sambutan di pertemuan dengan para petinggi maskapai, Rabu (4/3/2020) dilansir dari kompas.com

Pernyataan tersebut kemudian dibantah karena sebenarnya pada waktu itu Obama telah mengusulkan pengawasan lebih terhadap FDA, tapi usulan itu ditolak. Nyatanya, pemerintah sendiri yang dipimpin oleh Trump ternyata mencabut program pemerintah yang menangani krisis seperti COVID-19.

Sebagai contoh pada tahun 2018, Centers for Disease and Prevention (CDC) telah dipangkas anggaranya sebesar 80 persen untuk mencegah wabah penyakit global.

Peran Trump juga semakin kontroversial dengan menyebut bahwa data yang dikeluarkan oleh WHO adalah tidak tepat.

"Aku pikir 3,4 persen (jumlah korban) adalah angka yang salah. Sekarang, ini memang cuma firasatku, tapi juga berdasarkan dari banyak percakapan dengan orang yang melakukan ini."

"Mereka (para pasien virus corona) akan pulih dengan cepat, bahkan tidak pergi ke dokter atau memanggil dokter."

Sebagai penutup, nampaknya beberapa alasan inilah yang mungkin menyebabkan Amerika menjadi nomor wahid dalam jumlah kasus positif Pandemi COVID-19 di dunia untuk saat ini. Semoga segera berbenah dan menjadi pelajaran bagi kita semua.

Salam sehat keluarga Indonesia.!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun