Trump menyalahkan Obama
Dalam kesempatan sebelumnya pada 8 Maret 2020, presiden mengeluarkan pernyataan mengejutkan sebagai berikut:
"Pemerintahan Obama membuat kebijakan pengujian yang ternyata sangat merugikan apa yang kami lakukan.
"Dan kami mencabut kebijakan itu beberapa hari yang lalu, sehingga pengujian dapat dilakukan dengan cara yang jauh lebih akurat dan cepat" kata Trump dalam sambutan di pertemuan dengan para petinggi maskapai, Rabu (4/3/2020) dilansir dari kompas.com
Pernyataan tersebut kemudian dibantah karena sebenarnya pada waktu itu Obama telah mengusulkan pengawasan lebih terhadap FDA, tapi usulan itu ditolak. Nyatanya, pemerintah sendiri yang dipimpin oleh Trump ternyata mencabut program pemerintah yang menangani krisis seperti COVID-19.
Sebagai contoh pada tahun 2018, Centers for Disease and Prevention (CDC) telah dipangkas anggaranya sebesar 80 persen untuk mencegah wabah penyakit global.
Peran Trump juga semakin kontroversial dengan menyebut bahwa data yang dikeluarkan oleh WHO adalah tidak tepat.
"Aku pikir 3,4 persen (jumlah korban) adalah angka yang salah. Sekarang, ini memang cuma firasatku, tapi juga berdasarkan dari banyak percakapan dengan orang yang melakukan ini."
"Mereka (para pasien virus corona) akan pulih dengan cepat, bahkan tidak pergi ke dokter atau memanggil dokter."
Sebagai penutup, nampaknya beberapa alasan inilah yang mungkin menyebabkan Amerika menjadi nomor wahid dalam jumlah kasus positif Pandemi COVID-19 di dunia untuk saat ini. Semoga segera berbenah dan menjadi pelajaran bagi kita semua.
Salam sehat keluarga Indonesia.!