Nama Yerusalem kemudian bergema kembali setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan memindahkan Kedutaan Amerika Serikat ke kota tersebut. Terdapat tiga negara yang memindahkan ibukotanya ke Yerusalem di antaranya adalah Amerika Serikat, Guatemela, Paraguay.
Selama 31 tahun (1917-1948) berada di bawah kekuasaan kerajaan Inggris, Yahudi dari seluruh dunia datang menuju kota itu. Sebagian besar darinya berpaham zionis dan menganggap serta meyakini bahwa Yerusalem adalah tanah mereka berdasarkan kitab Taurat.
Sementara itu, masyarakat setempat yang kebanyakan warga Arab masih canggung dengan pemerintahan kerajaan Inggris, karena mereka sebelumnya berada di masa kekhalifahan Ottoman selama empat ratus tahun lamanya.
"First because Jerusalem was regarded as a symbol of the diaspora, and second because the holy sites to Christianity and Islam were seen as complications that would not enable the creation of a Jewish state with Jerusalem as its capital." Amnon Ramon
Pertama karena Yerusalem dianggap sebagai simbol diaspora, dan kedua karena situs-situs suci Kristen dan Islam dipandang sebagai komplikasi yang tidak memungkinkan penciptaan negara Yahudi dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Amnon Ramon, Peneliti senior Lembaga Jerusalem Institut for Policy Research.
Konflik pun berkembang antara warga Palestina dan Yahudi yang kemudian pada 1939 kerajaan Inggris melarang Yahudi yang lari dari Nazi untuk masuk ke Yerusalem.
Pada 1948, Inggris secara resmi menghakhiri masa kekuasaannya di Palestina. Selajutnya, Rencana PBB membagi menjadi dua wilayah tersebut di tolak oleh negara-negara Arab. Anehnya, di saat yang sama Israel menyatakan diri merdeka dan secara resmi membentuk negara baru.
Akibatnya, Arab menyerang Israel, dan kemudian mengalami kekalahan. Sebagai akibatnya, wilayah Yerusalem di bagi menjadi dua, untuk wilayah barat dikuasai oleh Israel, sementara di bagian timur dikuasai oleh Yordania, termasuk di dalamnya ada kota tua.
Setelah pembagian wilayah tersebut, pembangunan kedua wilayah tersebut dimulai. Satu hal disayangkan adalah Yordania lebih focus mengembangkan Amman yang menjadi ibukota mereka, sementara itu Israel berhasil mengembangkan kota pesisir, seperti Tel Aviv, Ashkelon dan Haifa.