Pembelahan dada Nabi Muhammad SAW
Rasullullah sebenarnya mengalami pembelahan dada selama tiga kali. Hal ini berbeda dengan pemhaman pada umumnya bahwa Rasulullah hanya dibelah dadanya pada waktu kecil.
Pembelahan dada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat kecil menurut pendapat para peneliti terjadi ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berusia empat tahun. (Lihat Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 74; Fikih Sirah Nabawiyah, hlm. 69)
Menurut Syaikh Musthafa Al-'Adawi hafizahullah, pembelahan dada yang kedua adalah saat malam Mi'raj. Ketika itu Jibril mendatangi Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam lalu membelas dada beliau dan mencucinya dengan air zam-zam. (HR. Bukhari, no. 349 dan Muslim, no. 163).
Peristiwa pembelahan dada lainnya terjadi ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berusia sepuluh tahun lebih beberapa bulan. (Lihat Shahih As-Sirah An-Nabawiyah, hlm. 54)
Dilema kota Suci Yerusalem
Orang Yahudi Menyebutnya Yerushalayim dalam Bahasa Ibrani dan Al-Quds dalam Bahasa Arab. Kota ini merupakan salah satu kota tertua di dunia. Dalam sejarahnya, kota ini pernah ditakhlukan, dihancurkan serta dibangun kembali dan meninggalkan sebuah bagian berbeda dari kota itu.
Lebih khusus, di Yerusalem juga terdapat tempat suci Dome of Rock dan Masjid Al-Aqsa serta dataran tinggi yang kita kenal dengan Haram al-Sharif oleh umat muslim.
Masjid ini adalah masjid suci setelah Masjidil haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu dari ketiga masjid suci yang dikelola oleh Yayasan islam Waqf.
Salah satu peristiwa penting yang mendasari adalah nabi Muhammad melakukan perjalanan dari Makkah ke Yerusalem pada malam yang di sebut Isra Miraj. Dalam peristiwa tersebut diyakini Nabi Muhammad SAW sholat bersama dengan seluruh Nabi.
Terdapat batu yang dipercaya oleh umat islam sebagai pijakan pada malam Isra Miraj sebelum Rasullullah melakukan perjalanan ke Syurga Allah SWT, batu itu terletak di dekat tempat suci Dome of the Rock.
Perlu diketahui, Wilayah Masjid Al-Aqsa adalah salah satu wilayah yang disucikan oleh ketiga agama yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Umat Yahudi menyebutnya sebagai temple mount (Bukit Kuil Suci) dan kiblat ibadah mereka, sementara umat kristiani memanggilnya dengan sebutan Bait Allah.
Kekuasaan kerajaan Inggris di Yerusalem
Sejarah konflik di Yerusalem dimulai pada Desember 1917 ketika Jenderal Inggris Edmund Allenby merebut Yerusalem dari Kekhalifahan Ottoman Turki. Kemudian, sejak 103 tahun lalu itu kota ini memang diwarnai konflik, tidak lain dan bukan karena Yerusalem adalah kota suci tiga agama.