"Maha Suci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya di waktu malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkan kepadanya (Muhammad) tentang ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (QS: Al-Isra' ayat 1)
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Lambang Masjid menuju masjid menunjukkan bahwa perjalanan nabi Muhammad adalah berpindah dari tempat suci kemudian menuju tempat yang suci (masjid). Isra' Mi'raj adalah perjalanan sang Cinta (Nabi Muhammad) menuju yang dicintainya (Allah SWT).
Perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika menghadap Allah SWT mendapatkan banyak hal dari-NYA. Sang pecinta tersebut memberikan apa yang didapatkannya untuk ummatnya.
Tapi, kebanyakan dari umat Nabi Muhammad masih terasa kurang mendapatkan cinta tersebut, sehingga meminta keringanan untuk lebih ringan dalam menjalankan perintah NYA.
Setidaknya terdapat hakikat Isra Miraj bagi umat muslim, terutama bagi generasi penerus agar mengetahui pesan sejarah yang terkandung di dalamnya.
Gelar kepada Abu Bakar
Ketika itu sebagian umat muslim goyah karena peristiwa Isra Miraj, dari sekian banyak sahabat nabi, dialah Abu Bakar yang meyakini perjalanan nabi Muhammad SAW.
Ash Shiddiq yang artinya membenarkan, inilah gelar yang disematkan kepada Abu Bakar dari Rasulullah atas kepercayaannya kepadanya. Kejadian ini menjadi pembeda umat islam yang benar-benar iman dan tidak.
Tidak sedikit yang menganggap bahwa nabi Muhammad SAW adalah Rasul utusan Allah yang gila dengan mengarang berbagai cerita yang diluar akal sehat manusia.
Rasullullah menghadap kepada Allah
Ingat Kisah Nabi Musa? Beliau ingin melihat Allah secara kasat mata, seperti dikutip dalam ayat di bawah ini.
"Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhannya telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa, 'Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau..." (QS. Al-A'raf: 143)
" Engkau sekali-kali tidak akan mampu melihatku, tetapi arahkanlah pandangan engkau ke gunung itu. Maka jika ia tetap pada tempatnya , niscaya engkau dapat melihatku..." (QS. Al-A'raf: 143).
"Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh..." (QS. Al-A'raf: 143).
Itulah sepenggal kisah nabi Musa yang ingin melihat Allah secara langsung. Dalam peristiwa Isra Miraj, nabi Muhammad SAW mendapatkan kesempatan itu dari Allah SWT, menghadap kehadirat-NYA dengan Jasad dan Ruh Beliau.
Ibnu Hajar berkata: "Sesungguhnya Isra Miraj terjadi dalam waktu satu malam dengan jasad dan fisik Rasulullah S.A.W. dalam keadaan beliau tersadar, terjadi setelah diangkat menjadi nabi.