Sedangkan tipe "S" adalah strain awal (induk), dibandingkan dengan tipe "L", tipe "S" lebih lambat berkembang. Penderita COVID-19 saat ini, diprediksi berasal dari corona tipe "L".
Saat ini, tipe "L" penyebarannya menurun di China. Sebagai referensi dapat mengacu pada data actual bahwa terdapat penurunan jumlah pasien terdampak. China mengklaim bahwa penderita akan sembuh pada bulan April. Berbanding terbalik dengan tipe "S", penyebarannya justru stabil.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, penurunan penderita coronavirus tipe "L" dapat ditekan karena langkah pencegahan pemerintah yang komprehensif, dengan melibatkan seluruh teknologi canggih serta peran serta masyarakat yang beritu besar. Hipotesis ini masih akan di dalami pada penelitian berikutnya.
Dilaporkan juga dalam riset tersebut, para penderita diindikasikan terserang COVID-19 tipe "L" atau "S". akan tetapi, kembali disampaikan bahwa hasil ini masih harus diteliti lebih lanjut lagi.
Dalam penelitian tersebut, diambil sampel seorang pasien wanita berumur kurang lebih 63 tahun berasal dari Chicago, yang berpergian ke Wuhan, diindikasikan terserang coronavirus tipe "L" dan "S".
Selanjutnya pasien dari Australia, kemungkinan juga membawa dua tipe virus "L" dan "S" ketika kembali ke negaranya. Studi intensif dan mendalam akan terus dilakukan untuk menyelidiki perbedaan utama dari SARS-CoV-2.
Dilaporkan bahwa dalam minggu ini, ilmuwan dari Inggris dan Brasil menyatakan bahwa urutan jenis virus dari pasien pertama di Amerika Latin memiliki strain yang berbeda dari Wuhan oleh tiga mutasi. Disampaikan juga bahwa dua dari mutase jenis ini membuat lebih dekat ke jenis yang terdeteksi di Jerman.