"Pemerintah Australia menganjurkan untuk menambah jumlah belanja untuk kebutuhan sehari-hari kami, tapi kami tidak dianjurkan untuk menimbun bahan makanan." kata Dr PrashAn Karunaratne, peneliti dari Macquarie Business School dilansir dari suara.com
Di beberapa lokasi di China misalnya, masyarakat harus menahan diri untuk keluar mencari bahan pokok makanan, karena dikhawatirkan akan tertular Covid-19.
Akan tetapi sebelum Covid-19 menyebar ke berbagai propinsi di Tiongkok, mereka berbondong-bondong untuk melakukan pembelian sembako di pusat perbelanjaan. Sehingga hampir 90 persen seluruh barang di pusat perbelanjaan itu habis terjual.
Panic Buying Makin Besar di Bulan Maret
Berbeda dengan di Jakarta dan sekitarnya, masyarakat yang berada di Kabupaten atau desa, mereka lebih memilih stok persediaan makanan untuk persiapan Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba.
Beberapa dari mereka mengatakan bahwa, panic buying terjadi karena harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi menjelang Ramadhan dan ini terus berulang sepanjang tahun menjelang bulan Ramadhan.
Sebagai penutup, nampaknya panic buying di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua. Bagi mereka yang berada di daerah perkotaan, mereka berbelanja karena khawatir akan merebaknya Covid-19.
Sedangkan bagi masyarakat di daerah, mereka lebih resah jika tidak mendapatkan stok makanan untuk Ramadhan, karena diindikasikan harga sembako akan melambung tinggi seperti biasanya.
Di beberapa kota di Indonesia, pembelian masker untuk kepentingan kesehatan agar terhindar dari Covid-19. Sedangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta hari ini, pembelian masker dalam skala besar untuk melindungi diri dan terjaga kesehatannya dari Abu Merapi yang tadi pagi erupsi (03/03/2020).
"Kontradiktif". Dua fenomena yang berbeda, kebutuhan kesehatan dan perut menjadi warna warni tersendiri untuk Indonesia. Semoga masyarakat Indonesia sehat selalu. Aamiin.
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2 3 4 5 6
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H