Hari selanjutnya, dia terus bersemangat untuk berjalan dan berjalan untuk memperbaiki kondisi tubuhnya. Waktu demi waktu kondisi fisiknya semakin kuat, meskipun belum bisa mencerna makanan dengan baik. Satu hal yang membuatnya sedih adalah dia belum bisa berlari dan sering merasa sedih dan menangis.
Kondisi setelah pulih
Kondisi setelah pemulihan, pasca satu minggu sang pasien menjadi lebih baik akan tetapi masih lemah dalam pencernaan. Dia tidak dapat melakukan pekerjaan berat atau berolahraga, keadaan menjadi lebih baik dari hari ke hari. Akan tetapi dikatakan, ia terengah-engah dalam berbicara, termasuk mengalami kesulitan ketika mengambil nafas dalam.
Pengobatan dari dokter pasca pemulihan
Terdapat dua jenis obat yang diberikan masing-masing selama empat bulan dan lima hari, yang pertama dapat membantu aktivitas dada dan membantu menyembuhkan infeksi akibat influenza. Beberapa tablet (obat) juga turut diberikan untuk mengobati gangguan pencernaan untuk sang pasien. Sang pasien juga sempat mengalami refluks asam dan perut kembung karena gangguan pencernaan yang masih agak lemah akibat mengkonsumsi makanan (pangsit).
Biaya perawatan
Besarnya total biaya dalam rupiah adalah berkisar lebih dari empat puluh juta, dan lebih dari dua puluh juta di RS Union Wuhan. Sedangkan dirumah sakit Jinyintan sekitar enam juta dengan deposit sekitar 600 ribu untuk makan. Sebagai informasi tambahan, keluarga terdekat yang mendampingi sang pasien adalah saudaranya. Saudaranya menderita sakit flu biasa dan sudah diperiksakan ke rumah sakit.
Sebagai penutup, seperti biasa saya sampaikan quote Albert Einstein sebagai berikut:
"A man should look for what is, and not for what he thinks should be."
"Seorang manusia harus mencari apa yang sebenarnya, dan bukan untuk apa yang seharusnya dipikirkannya."
Mari kita berdo'a semoga WNI yang sedang berada disana diberikan kesehatan dan tidak terdampak virus. Aamiin.
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2 3
NB: Jika ada saudara yang sedang berada di China, dan ingin meminta bantuan kekonsuleran, bisa menghubungi KBRI Beijing di nomor Hotline: (+86) 138 1128 4505 (Arianto Surojo); email: set.beijing.kbri@kemlu.go.id.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H