Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Napak Tilas Menjelang Seabad Hari Ibu Indonesia

22 Desember 2019   07:45 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:10 2047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penghargaan untuk Ibu Sri Mulyani | Reuters

Semangat kongres ini juga dilatarbelakangi oleh perjuangan sebelumnya yang dilakukan oleh RA Kartini, yang mana menggugat permaduan di kalangan priyayi yang dituliskan dalam suratnya kepada Abendanon.

Meskipun RA Kartini selanjutnya takluk terhadap kehendak Ayahnya yang menjodohkannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang yang sudah beristri tiga. Akan tetapi, gelora agar lepas dari budaya patriarkis menjadi salah satu pemicu diadakannya kongres tersebut.

Apa saja yang dibahas dalam Kongres?
Hasil kongres pertama adalah dibentuknya sejumlah resolusi dan Pembentukan Perikatan Perkumpulan Perempoean Indonesia. 

Beberapa tokoh menyampaikan persoalan penting wanita Indonesia yang mengalami masa suram pada tahun 1920 di masa Hindia Belanda seperti gerakan anti-permaduan, pendidikan untuk perempuan, nasib anak yatim piatu, janda, perkawinan anak dibawah umur (kebanyakan dikawinkan setelah mengalami menstruasi pertama), reformasi undang-undang perkawinan, harga diri perempuan (karena kejahatan kawin paksa).

Konflik dan penetapan
Pada kongres kedua 20-24 Juli 1935 di Batavia hampir pecah karena ada perbedaan mengenai permaduan. Hal ini ditengarai oleh Ratna Sari menyampaikan pidato yang mendukung permaduan.

Akan tetapi, perdebatan mengenai hal tersebut selanjutnya ditiadakan atas usul Maria Ulfah, salah satu tokoh perempuan pada masanya, dan organisasi tersebut tetap solid. 

Sedangkan pada Kongres ketiga merupakan cikal bakal ditentukannya hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Kongres ini dilakukan pada 23-28 Juli 1938 di Bandung.

Kontemplasi jejak sejarah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontemplasi berarti merenung dan berpikir dengan penuh perhatian. Berikut ini beberapa hal yang perlu disyukuri oleh peran Ibu di zaman sekarang, dibandingkan dengan zaman dahulu kala.

Wanita zaman dulu wajib tinggal di rumah
Wanita wajib menjaga rumah, sementara hanya suami saja yang berhak keluar rumah dan bekerja. Sementara wanita sekarang dapat pergi ke mana saja, asalkan mendapatkan izin dari suaminya. 

Bahkan untuk wanita karier, hal ini menjadi tidak mudah apabila dipaksakan harus selalu tinggal di rumah.

Wanita masa dulu bekerja di dapur. Sumber: http://atangmanguny.wordpress.com
Wanita masa dulu bekerja di dapur. Sumber: http://atangmanguny.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun