Panjat pinang dikatakan oleh Riker memiliki sejarah khusus di New York. Hal ini bermula pada 25 November 1783 ada seorang Prajurit bernama John van Arsadale diceritakan memanjat tiang bendera yang telah diminyaki oleh pasukan Inggris, setelah pasukan Inggris meninggalkan Amerika setelah berakhirnya perang Revolusi Amerika. Tujuan dia menaiki bendera adalah untuk untuk mengganti bendera Inggris menjadi bendera Amerika.
Simpulan
Teringat pesan Presiden Ir. Soekarno dalam pidato terakhir pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia 1966 yang menyatakan sebagai berikut:
"Jangan sekali-kali meninggalkan Sejarah"
Kegerahan yang ditimbulkan dari history panjat pinang adalah kondisi pada waktu itu masyarakat Indonesia berlomba memperebutkan barang kebutuhan pokok.
Di saat masyarakat Indonesia (peserta lomba) bersusah payah untuk memanjat dan mendapatkan hadiah, akan tetapi disisi lain orang Belanda hanya menonton dari bawah.
Dengan mudahnya, orang Belanda menganggap hal tersebut sebagai lelucon dan menertawakan masyarakat Indonesia yang mengikuti lomba tersebut pada saat ada orang yang terjatuh. Hal inilah kemudian yang menjadi pemicu bahwa lomba panjat pinang sebaiknya tidak diadakan di Indonesia.
Namun demikian, ternyata tidak sedikit juga yang menilai bahwa panjat pinang memiliki hal positif seperti spirit perjuangan yang tidak kenal Lelah. Hal positif yang dapat diambil tentunya adalah kerja keras, kerja sama. Semangat gotong royong, konsentrasi tinggi, keuletan, Sportivitas, dan memerlukan strategi jitu untuk dapat mencapai tujuan akhir.
Sebagai kata akhir, yang menarik disini adalah Pemerintah Kota Langsa melalui surat tersebut tidak memberikan sanksi kepada warga atau instansi yang melanggar himbauan tersebut. Tidaklah selayaknyalah kita silang pendapat satu sama lain, tinggal melakukan saja, atau menonton dengan gelak tawa, "toh beres".
Jadi, masih layakkah pohon pinang dijadikan legenda? Karena keberadaannya hadir setiap tahun di Indonesia. Satu hal yang menjadi catatan penting, ternyata "perlombaan ini bukan berasal dari Belanda".
Merdeka!!!
Semoga Bermanfaat.
Copyright @FQM2019
Referensi: 1 2 3 4 5 6 7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H