Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Keunikan Ramadhan di Luar Negeri

1 Juni 2019   00:46 Diperbarui: 1 Juni 2019   13:06 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lifestyle.okezone.com 

Beijing-Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI Beijing) merupakan salah satu kedutaan besar yang aktif menyelenggarakan buka bersama, shalat Magrib, Isya dan tarawih berjama'ah selama Ramadhan

Penghujung kegiatannya adalah Shalat Ied dan open house yang diadakan oleh Bapak Duta Besar Republik Indonesia Beijing. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini di dukung oleh mahasiswa, Masyarakat Indonesia dan seluruh staff KBRI Beijing.

Menjelang akhir Ramadhan, Idul fitri merupakan momen paling berkesan untuk setiap warga negara Indonesia, khususnya bagi yang beragama Islam. Banyak dari mereka menempuh jarak yang cukup jauh dengan melewati berbagai halang rintang karena memiliki tekad yang kuat untuk saling bersilaturahim satu dengan lainnya, harapannya dapat mengganti saling melepas rindu dan pengganti berbagi cerita dengan keluarga yang berada di Indonesia.

Berikut ini beberapa hal unik dan menarik yang perlu kita kupas tuntas, tentang keunikan kegiatan mahasiswa di Luar Negeri, khususnya Beijing.
1.Puasa 17 jam
Meskipun kita berasal dari negara tropis dan terbiasa dengan musim panas, akan tetapi merupakan hal yang tidak mudah bagi kita menjalankan puasa disini. Kita buka puasa setelah keluarga di Indonesia berbuka, dan santap sahur serta shalat subuh pada saat keluarga di Indonesia terlelap tidur. Jarak antara sahur dan shalat subuh sangatlah dekat, sehingga pukul empat pagi pun terasa sudah siang (matahari terbit).

2.Perjalanan cukup jauh ditempuh dengan jarak 200km
Beberapa mahasiswa menempuh jarak cukup jauh sekitar 200km untuk sekali perjalanan. melebihi jarak tempuh Jakarta Bandung yang berkisar antara 153.7km. Dalam hal persiapan mereka menuju shalat ied yang akan dilaksanakan tiga hari lagi (5 Juni 2019), mereka berangkat dari kota tujuan sebelum matahari terbit.

3.Perubahan jam menuju singgasana
Pesan penting beberapa Da'I kondang di Indonesia agaknya kurang mempan untuk mahasiswa disini. Khususnya perubahan jam istirahat yang mana di sunahkan untuk sebaiknya tidak tidur setelah shalat subuh. Akan tetapi, justru berbanding terbalik, setelah shalat subuh, beberapa diantara mereka bisa menguasai singasana dalam kurun waktu 13 (tiga belas jam). Jika total puasa 17 (tujuh belas) jam, maka sisa puasa hanya 4 jam. Sesungguhnya terasa singkat bukan. hehehe...

Baca juga: Menyapa Ramadhan di Beijing

4.Situasi terkondisikan
Situasi yang saya maksud adalah buka bersama dengan staff KBRI dan masyarakat Indonesia yang berada di Beijing. Faktanya, Setiap Ramadhan justru semakin menambah berat badan dan perbaikan gizi. Bahkan dari mereka membungkus makanan untuk makan sahur setiap harinya. Sajian selera Nusantara dapat menggoyang lidah dan semakin meneguhkan semangat juang meskipun puasa yang dijalani cukup lama. Oiya, Terkadang, karena banyaknya makanan yang dibawa pulang, sampai ada yang berpikir kita ini seperti habis kondangan. hehehe...

5.Layanan Zakat Fitrah manual dan digital
Pertanyaan yang muncul ketika menjelang idul fitri adalah bagaimana membayar zakar fitrah?. Tenang saja, selama satu bulan penuh KBRI Beijing bekerja sama dengan Da'I Ambassador Dompet Dhu'afa. Kerjasama yang dimaksud adalah dalam bentuk aktivitas keagamaan seperti shalat berjamaah, pengajian, dan pelayanan zakat, infaq, sedekah, ataupun fidyah. "Bagaimana metodenya?" pembayaran bisa dilakukan melalui WeChat, Alipay, ataupun datang langsung untuk bertatap muka dengan ustadz sekaligus meminta di do'akan oleh beliau. "Apa itu WeChat?" mungkin rekan-rekan di Indonesia belum populer mendengar aplikasi canggih ini. Nantikan artikel berikutnya yang membahas khusus peranan teknologi canggih di tiongkok.

Baca juga:Ustadz Kelahiran Portugal-Indonesia Siap Kawal Ramadhan Selama 30 Hari

6.Kotak Infaq digital
Pelaksanaan sholat idul fitri nanti akan dilengkapi dengan kotak infak digital untuk jama'ah shalat idul fitri. Mahasiwa dengan teknologi canggih via WeChat akan menyediakan kotak infaq, yang mana jamaah shalat tidak perlu membawa uang cash. Dengan scan barcode, jamaah shalat dapat mendermakan hartanya yang dikordinasi oleh panitia, hebat bukan?

7.Surat sakti dari Atdikbud
Hal ini merupakan kebijakan dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, yang dengan ketulusannya membantu mahasiswa untuk dapat memperoleh surat ijin mengikuti shalat ied berjamaah. Sehingga mereka tetap di nilai Ijin untuk meninggalkan perkuliahan. Dengan dikordinir oleh panitia, setiap mahasiswa berhak mendapatkan surat ijin yang dimaksudkan.

8.Menjadi panitia Idul FItri
Tidak semudah di Indonesia, meskipun jumlah masjid yang cukup banyak, akan tetapi masjid yang menyelenggarakan I'tikaf sangat terbatas. Sehingga mahasiswa mensiasati dengan cara menjadi panitia Shalat Ied, agar mereka tetap dapat I'tikaf di malam 10 hari terakhir. Meskipun yang dilakukan hanya satu malam terakhir ketika malam takbiran tiba.

9.Open house
Acara ini merupakan momen langka karena mendapatkan sambutan spesial dari Bapak Duta Besar KBRI Beijing. Banyak di antara mahasiswa menantikan hidangan khusus lebaran, mirip seperti di Indonesia. Beberapa dari mereka bahkan harus bisa menyiasati membungkus makanan untuk dibawa pulang. Dalam hal ini tidak terbatas pada yang beragama Islam saja, akan tetapi kepada semua masyarakat Indonesia yang ingin saling bertemu dan  silaturahim bersama dengan Bapak Duta Besar.

Baca juga: Bapak Duta Besar BUKBER Akbar di Wisma KBRI

10.Swa foto dan vlog
Sekali lagi dikatakan bahwa kecanggihan teknologi mempermudah manusia menembus seluruh jaringan antar negara melalui tol langit. Banyak dari mahasiwa ber-swa foto dan membuat vlog untuk dikirimkan kekeluarganya di Indonesia. Selain untuk menunjukkan eksistensi, akan tetapi juga sesungguhnya menunjukkan kepada keluarga mereka bahwa anaknya dalam keadaan baik-baik saja meskipun dalam suasana sedih.

11.Membuat grup khusus untuk shalat
Karena banyaknya aktivitas mahasiswa disini, maka sebuah keniscayaan jika kita memiliki banyak grup. Grup dalam aplikasi dibuat untuk memudahkan koordinasi sebelum pelaksanaan kegiatan. Saking banyaknya grup, kadang-kadang bingung yang mana yang harus dibuka, karena terkadang salah kamar, hehehe...

12.Jiwa tenang dengan keterbatasan
Jika di Indonesia saat ini dikeluh kesahkan dengan adanya harga tiket transportasi yang sangat mahal, tidak demikian dengan kondisi mahasiswa disini. Teman-teman tetap sabar dan tenang, terutama untuk menunggu tiket promo pesawat terbang dengan harga terjangkau. Secara khusus harganya 20% di bawah biaya pemasukan beasiswa setiap bulannya. Wahai jiwa-jiwa yang tenang, ketenangan seperti ini agaknya mirip dengan ciri--ciri kesalihan mahasiwa yang mendapatkan lailatul Qadr, Aamiin
Baca juga: Maha Dahsyat Lailatul Qadr (38.58024691358020)

Itulah kiranya 12 fakta unik dan menarik dari Ramadhan yang kita jalani bersama di Beijing. Jika ada hal yang perlu ditambahkan, bisa dimasukkan ke kolom komentar.

Selamat mempersiapkan diri menyambut hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1440H/05 Juni 2019. Nantikan tulisan tentang meriahnya Shalat Ied di KBRI Beijing.

Semoga bermanfaat.
FQM
COPYRIGHT @FQM2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun