Malang, 2024 -- Program Asistensi Mengajar yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang kembali memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini. Salah satu program yang melibatkan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan IPA adalah asistensi mengajar di SMP Taman Siswa Malang. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar menjadi pendidik yang profesional tetapi juga turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Selama periode asistensi, mahasiswa menghadapi berbagai tantangan sekaligus peluang untuk mengembangkan kemampuan pedagogik mereka. Dalam wawancara dengan salah satu peserta, disebutkan bahwa kegiatan ini menjadi sarana untuk mempraktikkan teori yang telah dipelajari di kampus ke dalam situasi nyata.
"Di sini, kami belajar bagaimana menyusun rencana pembelajaran, mengelola kelas, serta memahami kebutuhan siswa secara langsung. Pengalaman ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana menjadi guru yang baik," ujar salah seorang mahasiswa peserta program.
Salah satu kontribusi inovatif mahasiswa adalah pelaksanaan program pelabelan nama ilmiah tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah. Program ini bertujuan mendukung pembelajaran biologi, khususnya materi klasifikasi makhluk hidup, dengan cara yang praktis dan kontekstual.
Tumbuhan di sekitar sekolah diberi label lengkap dengan nama ilmiah, nama umum, serta QR code yang dapat dipindai oleh siswa menggunakan ponsel mereka. Ketika QR code ini dipindai, siswa akan diarahkan ke sebuah website interaktif yang dikembangkan khusus untuk program ini. Website tersebut berisi informasi taksonomi tanaman seperti famili, genus, dan spesies, serta deskripsi ciri-ciri tanaman, habitat tempat tumbuhnya, dan persebaran geografisnya.
Mahasiswa memastikan bahwa website ini dirancang dengan tampilan yang sederhana namun menarik, sehingga memudahkan siswa untuk memahami informasi. Dengan pendekatan berbasis teknologi ini, siswa tidak hanya belajar di dalam kelas tetapi juga dapat menjelajahi keanekaragaman hayati secara langsung di lingkungan sekolah.
Dalam upaya menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik, mahasiswa memperkenalkan metode kreatif dengan mengintegrasikan seni dalam pembelajaran sains. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan mindmap tentang sistem ekskresi pada manusia. Siswa diminta menggambarkan organ-organ ekskresi beserta fungsinya secara terstruktur menggunakan ilustrasi yang menarik. Kegiatan ini tidak hanya membantu siswa memahami materi lebih baik, tetapi juga mengasah kreativitas mereka.
Selain itu, mahasiswa juga mengadakan proyek pembuatan poster bertema "Bahaya Rokok bagi Kesehatan." Dalam proyek ini, siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan pemahaman mereka tentang dampak negatif rokok melalui visualisasi poster yang edukatif. Hasilnya, siswa tidak hanya belajar dampak buruk rokok dari segi kesehatan tetapi juga memiliki keberanian untuk menyampaikan pesan kepada teman-teman mereka melalui media kreatif.
Pembelajaran praktik juga menjadi salah satu fokus utama program ini. Mahasiswa memandu siswa dalam praktik uji makanan untuk mendeteksi kandungan karbohidrat, protein, dan lemak pada beberapa bahan makanan. Dengan menggunakan alat sederhana seperti Lugol untuk uji amilum, larutan Biuret untuk uji protein, dan kertas minyak untuk uji lemak, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung menerapkan ilmu mereka dalam eksperimen nyata.
Siswa terlihat sangat antusias saat melakukan uji makanan. "Saya senang karena bisa langsung mencoba praktiknya. Jadi lebih paham dibandingkan hanya mendengarkan teori saja," kata salah satu siswa.
Untuk mengakhiri pembelajaran dengan cara yang menyenangkan, mahasiswa menggunakan kuis berbasis game dengan platform digital. Melalui kuis ini, siswa diuji pemahamannya terhadap materi yang telah diajarkan. Suasana kelas menjadi hidup dengan semangat kompetitif dan kebahagiaan siswa saat berlomba menjawab pertanyaan.
Dengan selesainya program ini, para mahasiswa mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga yang tidak bisa didapatkan di dalam kelas perkuliahan. Pengalaman ini menjadi bekal penting bagi mereka untuk menjadi pendidik yang inspiratif dan profesional di masa depan.
Program Asistensi Mengajar di SMP Taman Siswa Malang membuktikan bahwa sinergi antara kampus dan sekolah mampu menciptakan dampak positif yang signifikan, baik bagi pengembangan mahasiswa sebagai calon pendidik maupun bagi kemajuan pendidikan di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H