Itulah yang membuatnya banyak memilih diam dan berkata tidak tahu tiap kali diminta diberi petuah oleh warga hutan.
Dari hasil banyak membacanya, dia tahu bahwa kebenaran itu kadang samar-samar, kadang kita tidak bisa melihat kebenaran dengan penilaian hitam dan putih.
Seperti saudaranya saat dengan percaya diri memberi petuah agar Acil si kancil dihukum dipenggal kaki-kakinya saat ketahuan mencuri timun warga hutan lainnya; padahal semua warga hutan tahu Acil si kancil berasal dari keluarga yang tidak berada.
Tapi justru mungkin karena inilah Aci si kelinci sampai rela bersandiwara dengan lomba lari itu agar mengangkat rasa percaya dirinya; walaupun Aci mungkin tidak tahu penyebabnya.
Dia tahu hal itu saat malam sebelumnya sedang menemani ibunya bertelur, saat melihat senyum tulus penuh kerelaan Aci si kelinci saat meninggalkan hutan bukannya wajah keangkuhan.
Raku si kura-kura merenung semalaman; membuat keputusan yang akan membuat kehidupan hutan belantara lebih baik untuk ratusan tahun kedepan..
Cerita mereka, oleh para warga hutan sampai di telinga seorang budak Yunani yang bisa berbicara dengan hewan, justru akhirnya tersebar turun temurun kepada manusia sebagai Kisah Kura-Kura dan Kelinci yang Sombong..
***
(Bukan bagian dari fabel, hanya pelengkap fakta)
- Kura-kura dan kelinci adalah hewan nokturnal, kebanyakan kura-kura hidup di malam hari saat berkembang biak, dan kelinci memakai pendengarannya untuk hidup di malam hari.
- Budak Yunani yang dimaksud adalah Aesop, budak seorang Yunani yang kaya yang diperkirakan lahir di Asia tahun 620 SM dan dipercaya banyak fabel-fabel yang terkenal sekarang berasal darinya.