Mohon tunggu...
Fany Mulyaningsih
Fany Mulyaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo, Jurusan Matematika, Program studi Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masa Depan Ujian Nasional di Dunia Pendidikan: Menilai relevansi Ujian Nasional dalam sistem pendidikan Indonesia di tengah perubahan zaman

20 Desember 2024   19:47 Diperbarui: 20 Desember 2024   19:16 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kritik serius terhadap UN adalah bahwa ujian ini menjadi satu-satunya penentu kelulusan bagi banyak siswa. Dalam banyak kasus, meskipun seorang siswa telah menunjukkan prestasi yang baik sepanjang tahun, hasil ujian nasional bisa menjadi hal yang menentukan apakah mereka bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan banyak siswa merasa tidak adil, karena ujian yang hanya berlangsung dalam beberapa hari bisa mempengaruhi masa depan mereka. Selain itu, sistem kelulusan yang terlalu bergantung pada UN mengabaikan proses pembelajaran yang lebih panjang dan lebih berkelanjutan. 

5. Keterbatasan dalam Menilai Kompetensi dan Keterampilan Praktis.     

Ujian Nasional juga dinilai tidak cukup memberikan ruang untuk menilai kompetensi dan keterampilan praktis siswa. Pendidikan modern menuntut keterampilan yang lebih luas, seperti kemampuan untuk berkolaborasi, memecahkan masalah dalam situasi nyata, atau berpikir kritis dalam menghadapi isu kompleks. Ujian tertulis dengan format pilihan ganda dan esai terbatas hanya pada pemahaman teori dan tidak mengukur kemampuan siswa dalam menghadapi masalah nyata di kehidupan sehari-hari atau di dunia kerja. 

6. Mengabaikan Potensi Berbeda Antara Siswa.     

Setiap siswa memiliki cara belajar dan potensi yang berbeda. Beberapa siswa mungkin lebih unggul dalam tes tertulis, sementara yang lainnya lebih terampil dalam tugas praktis atau belajar secara kolaboratif. Ujian Nasional, yang memiliki format yang sangat terstandardisasi, tidak memberikan ruang bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka dengan cara yang lebih sesuai dengan gaya belajar mereka. Hal ini berpotensi menyebabkan ketidakadilan, terutama bagi siswa yang memiliki cara belajar yang berbeda atau mereka yang mungkin tidak dapat mengelola tekanan ujian dengan baik. 

7. Kesenjangan Pendidikan Antar Daerah.     

Salah satu tujuan awal dari penerapan Ujian Nasional adalah untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antar daerah di Indonesia. Namun, kenyataannya, meskipun ujian ini seragam secara nasional, perbedaan kualitas pendidikan antar daerah tetap menjadi masalah yang signifikan. Banyak sekolah di daerah terpencil atau kurang berkembang yang tidak memiliki fasilitas yang memadai atau guru yang berkualitas,
sehingga siswa di daerah tersebut mungkin menghadapi kesulitan dalam menghadapi UN. Sementara itu, siswa di kota-kota besar dengan akses pendidikan yang lebih baik cenderung memiliki persiapan yang lebih baik untuk ujian. Ketidaksetaraan ini membuat UN tampak tidak adil karena tidak memperhitungkan kondisi yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lain.
 
8. Dampak terhadap Pengembangan Karakter.     

Pendidikan seharusnya tidak hanya tentang pencapaian akademik, tetapi juga tentang pengembangan karakter dan nilai-nilai kehidupan. Ujian Nasional dengan fokusnya yang sempit pada hasil ujian sering kali membuat siswa mengabaikan aspek-aspek lain dari pendidikan, seperti pengembangan moral, etika, dan sikap sosial. Pendidikan yang ideal adalah yang mampu mengembangkan siswa secara menyeluruh—baik dari sisi akademik maupun karakter. Namun, UN lebih menekankan pada hasil ujian daripada proses pembelajaran yang terjadi sepanjang tahun.


C. Perkembangan Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan seiring waktu, menyesuaikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat, dan tuntutan globalisasi. Perkembangan ini mencakup perubahan dalam tujuan, metode, dan kurikulum pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sistem pendidikan Indonesia tidak hanya mengajarkan pengetahuan dasar, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. Salah satu aspek yang berkembang pesat adalah penekanan pada pendidikan yang berbasis kompetensi, keterampilan, dan karakter, dibandingkan hanya pada penguasaan materi akademik semata.


1. Dari Pendidikan Berbasis Pengajaran ke Pembelajaran Berbasis Siswa     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun