Mohon tunggu...
Fany Dwi Lestari
Fany Dwi Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta

political science student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Pendekatan Ekonomi Politik dalam Film Squid Game dan Parasite

23 November 2021   22:23 Diperbarui: 23 November 2021   23:00 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis Film Parasite

Menurut Mas’oed  ekonomi politik itu merupakan suatu bidang yang mempelajari hubungan antara ekonomi dengan politik, hubungan antar pasar dengan negara, hubungan antara lingkungan domestik dengan lingkungan internasional, serta hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Film Parasite adalah film  yang berasal dari Korea Selatan yang bercerita mengenai strata sosial atau ketimpangan sosial yang ada di Korea. 

Film ini menceritakan kisah dua keluarga yang memiliki perbedaan status sosial yang sangat ekstrem. Keluarga Park berasal dari keluarga elit atau biasa disebut keluarga konglomerat. Sementara keluarga Kim adalah keluarga kelas rendah, keluarga yang memiliki kekurangan serta harus tinggal di sebuah lingkungan kumuh. Untuk kehidupan sehari-hari mereka hanya mengandalkan pendapatan dari melipat kardus pizza yang tidak seberapa. Interaksi yang terjalin antara kedua keluarga dari latar belakang kelas sosial berbeda, menjadi topik utama dalam film Parasite ini.

              Jika melihat dari film Parasite, kita dapat menilai bahwa adanya kesenjangan sosial serta kelas sosial yang terjadi pada film tersebut. Hal itu ternyata terjadi secara nyata di negara Korea Selatan. Dalam kesenjangan sosial yang terjadi, menimbulkan penilaian bahwa pemerintah Korea Selatan belum berhasil mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi di Korea Selatan. Penilaian ini muncul karena ternyata di kota yang terlihat sangat maju di kalangan negara lain, memiliki tempat-tempat yang jauh dari kata baik. Rumah yang digunakan pemeran yang menjadi orang miskin berada di lingkungan yang kumuh, berdinding bata yang hancur, sangat jauh berbeda dengan kehidupan kelas atas warga Korea Selatan yang sangat modern.  Rumah-rumah kumuh tersebut tentunya ditempati oleh orang-orang yang tidak berpenghasilan, kerja serabutan, serta orang-orang yang berperokonomian rendah. Hal ini menunjukkan pemerintah Korea Selatan belum sepenuhnya bertanggung jawab atas kesejahteraan semua rakyatnya terutama rakyat yang kurang mampu.

              Korea Selatan adalah salah satu negara maju serta negara yang memiliki perekonomian terbesar keempat di Asia. Namun, dibalik itu semua kesenjangan sosial masih banyak masih banyak terjadi di negara tersebut. Seperti diperlihatkan dalam Film Parasite dimana keluarga Kim tinggal di tempat kumuh tepatnya di apartement sempit semi bawah tanah atau di Korea Selatan dikenal dengan nama Banjinha. Banjinha tercipta akibat konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan ketika terjadi beberapa peristiwa serangan terorisme yang dilakukan oleh agen Korea Utara yang menyusup ke Korea Selatan. Akhirnya pemerintah Korea Selatan mewajibkan agar gedung-gedung apartemen yang baru dibangun basement yang bisa berfungsi sebagai bunker, apabila ada serangan militer dari Korea Utara. Sehingga, terciptalah banjinha.

              Pada awalnya menempati banjiha merupakan hal yang dilarang oleh pemerintah karena banjiha merupakan bangunan yang tidak layak sebagai sebuah hunian. Namun karena permintaan hunian yang terus meningkat secara pesat dan terjadinya krisis properti di Korea Selatan, akhirnya pemerintah terpaksa melegalkan bangunan bajinha. Masyarakat Korea banyak yang lebih memilih menyewa banjiha dikararenakan  ketidakmampuan mereka membeli tanah yang harganya semakin  meningkat mahal. Terdapat adegan pada Film Parasite yakni hujan deras yang terjadi berdampak pada lingkungan kumuh yang ditinggali oleh keluarga Kim terendam banjir. Hal ini menmbuktikan bahwa  buruknya indikator kepemilikan tanah dan modal yang terbatas dan tata pemerintahan yang buruk, serta adegan pengungsian korban banjir menunjukkan indikator pembangunan yang bias di kota dan juga tata pemerintahan yang buruk. Ketika pemerintah membuat kebijakan melegalkan bajinha sebagai huniah masyarakat, sudah seharusnya pemerintah memperhatikan kualitas bangunannya, mana yang layak dan mana yang tidak untuk ditinggali masyarakat.

              Bangunan yang digunakan oleh keiuarga miskin dan keluarga kaya. Keluarga Park sebagai orang kaya tinggal dilingkungan mewah yang terawat, bersih, serta kawasan elit. Sebaliknya, keluarga kim sebagai orang miskin tinggal dilingkungan kumuh, sempit, berposisi rendah, serta tidak sehat. Bangunan yang ditempati keluarga kim adalah semi basemen atau yang disebut banjiha. Banjiha merupakan sebuah bangunan yang dibangun ketika masa perang Korea Selatan dengan Korea Utara. Pemerintah Korea Selatan memberikan kewajiban pada masyarakat untuk membangun bangunan bawah tanah yang dapat digunakan ketika sedang dalam keadaan darurat. Kemudian, ketika perang mulai reda, banjiha disewakan dengan harga murah namun dianggap pemerintah sebagai  bangunan yang ilegal. Kemudian pada tahun 1980 ketika krisis kebutuhan papan dikota, pemeritah akhirnya melegalkan banjihan untuk disewakan untuk masysrakat yang tidak mampu membeli tanah yang harganya terus meningkat.

              Korea Selatan merupakan salah satu negara maju dan negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia. Namun, dibalik itu semua kesenjangan sosial masih banyak masih banyak terjadi di negara tersebut. Seperti diperlihatkan dalam Film Parasite dimana keluarga Kim tinggal di tempat kumuh tepatnya di apartement sempit semi bawah tanah atau di Korea Selatan dikenal dengan nama Banjinha. Banjinha tercipta akibat konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan saat terjadi beberapa serangan terorisme yang dilakukan oleh agen Korea Utara yang menyusup ke Korea Selatan. Akhirnya pemerintah Korea Selatan mewajibkan agar gedung-gedung apartemen yang baru dibangun basement yang bisa berfungsi sebagai bunker, apabila ada serangan militer dari Korea Utara. Sehingga, terciptalah banjinha.

              Pada awalnya menempati banjinha adalah hal yang diilegalkan oleh pemerintah karena tidak layak sebagai sebuah hunian. Tetapi karena permintaan hunian yang meningkat pesat serta krisis properti di Korea Selatan. Pemerintah terpaksa melegalkan bajinha. Masyarakat Korea memilih menyewa banjiha karena tidak mampu membeli tanah yang harganya semakin hari semakin mahal. Terdapat adegan pada Film Parasite yakni hujan deras yang membuat lingkungan kumuh yang ditinggali keluarga Kim terendam banjir. Hal ini menunjukkan buruknya indikator kepemilikan tanah dan modal yang terbatas dan tata pemerintahan yang buruk, serta adegan pengungsian korban banjir menunjukkan indikator pembangunan yang bias di kota dan juga tata pemerintahan yang buruk. Ketika pemerintah membuat kebijakan melegalkan bajinha sebagai huniah masyarakat, sudah seharusnya pemerintah memperhatikan kualitas bangunannya, mana yang layak dan mana yang tidak untuk ditinggali masyarakat.

              Film Parasite menggambarkan adanya perbedaan kelas antara masyarakat Korea Selatan dengan julukan “sendok emas” dan “sendok kotor”.Sendok emas disini merupakan julukan yang mengidentifikai masyarakat yang memiliki kekayaan dan berpenghasilan tinggi. Sedangkan, sendok kotor untuk mengindentifikasi masyarakat yang berpenghasilan rendah, tidak mampu untuk membeli rumah, serta menyerah untuk mengangkat erajat sosial mereka. Film ini menggambarkan adanya hubungan yang tidak nyaman antara orang kaya serta orang miskin. Sama dengan dunia ekonomi politik, orang-orang yang memiliki kekuasaan besar serta harta yang banyak akan dengan mudah melakukan sesuatu, bersikap seenaknya, dan hanya memperdulikan kerabatnya saja. Ini sangat terlihat ketika adegan pembunuhan yang dilakukan kepada anak dari keluarga Kim. Keluarga Park hanya mementingkan anaknya saja yang pingsan, padahal ada orang lain bekerja dengannya tertusuk pisau, tapi mereka tidak menghiraukan. Dapat disimpulkan bahwa orang kaya tidak akan peduli terhadap orang-orang yang tidak setara dengannya. Kondisi ini juga terjadi di dunia ekonomi politik, dimana masyarakat bawah tidak berdaya dengan aturan dan kekuasaan kelas atas yang bisa melakukan apa saja sesuai keinginannya.

              Pada film Parasite ditemukan adanya adegan pemalsuan ijazah oleh salah satu pemeran. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak. Padahal, tidak semua anak medapatkan pendidikan yang layak karena terhambatnya ekonomi orangtua. Di Korea, keberhasilan memasuki universitas merupakan suatu kebanggaan karena tidak semua anak berhasil lolos masuk universitas. Sulitnya lolos masuk universitas ini ternyata dipengaruhi perbedaan asupan pendidikan yang diberikan orangtua sejak kecil. Anak-anak dari kalangan atas memiliki diberikan pendidikan yang berkualitas sehingga memudahkan mereka memasuki universitas. Lain halnya dengan kelas bawah yang orangtuanya tidak mampu memberikan pendidikan secara layak sehingga menyulitkan anak mereka memasuki universitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun