Mohon tunggu...
Fany Dwi Lestari
Fany Dwi Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta

political science student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Pendekatan Ekonomi Politik dalam Film Squid Game dan Parasite

23 November 2021   22:23 Diperbarui: 23 November 2021   23:00 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap kekalahan tersebut akan menyumbangkan uang lebih banyak untuk hadiah bagi pemenang. Dan jika orang tersebut kalah maka mereka tidak mendapatkan apapun termasuk nyawanya sendiri. Dalam permainan ini, terdapat 7 putaran permainan yang berbeda yang harus dilewati untuk menemukan satu pemenang dan bisa membawa total hadiah uang dalam jumlah besar.

Kelas borjuis yang terdiri dari para tamu VIP dari negara luar dan juga Front Man yang memiliki kekuasaan pada permainan Squid Game. Para tamu VIP menyaksikan pemain bertarung untuk bertahan hidup seperti suatu kepuasan tersendiri. Sedangkan Front Man mengawasi dalam permainan Squid Game maupun para pekerja yang juga memiliki posisi yang berbeda. Simbol lingkaran untuk kelas pekerja, symbol segitiga kelas tantara, dan symbol kotak kelas manager yang memiliki kedudukan tertinggi sebagai staf.

              Bagi kaum proletar yaitu para pemain yang berasal dari latar belakang dan masalah ekonomi yang mendorong mereka mengikuti Squid Game. Bahkan sebagai pemain mereka memiliki beberapa orang yang dianggap berkuasa karena memiliki kekuatan fisik contohnya Jan Deok-Su. Ia mengumpulkan laki-laki yang dianggap kuat utuk bergabung dalam tim permainan Tug of War atau Tarik tambang dan memanipulasi rekan perempuannya Han Mi-nyeo. Begitupun dengan Cho Sang-Woo memanipulasi Abdul Ali dalam permainan Marbles atau kelereng dan membuat Ali gugur dalam permainan.

              Melalui serial ini, dapat dilihat bahwa serial ini menceritakan permasalahan ekonomi yang sebenarnya marak terjadi. Kasus ketimpangan sosial, dimana si ‘kaya’ berkuasa diatas si ‘miskin’ sangat tergambar jelas dalam serial ini. Serial ini juga menceritakan tentang kesenjangan ekonomi para pemain sebelum memutuskan untuk bergabung dalam permainan. Kesenjangan ekonomi di Korea Selatan masih ada yaitu yang dialami para pemain sehingga menjadi dorongan mereka mengikuti permainan yang berhadiah uang. Beberapa dari pemain mempunyai masalah hutang dan tidak mampu melunasi serta tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, mereka menganggap adanya tawaran hadiah dari permainan ini akan memperbaiki keadaan ekonomi dalam hidup mereka.

              Kesenjangan atau ketimpangan ekonomi yang ada di Korea Selatan yang disebabkan oleh  hutang rumah tangga memiliki dampak yang besar. Hal ini karena angka pengangguran tinggi dan mereka tidak mampu membayar utang yang dipinjamkan. Kesenjangan pendapatan menyebabkan mereka berhutang karena dituntut untuk bertahan hidup. Kesenjangan ekonomi ini juga menyebabkan status sosial di Korea antara si miskin dengan si kaya serta para elit penguasa. Jika mengaitkan persoalan yang terjadi dalam serial Squid Game dalam pendekatan ekonomi politik, dapat disimpulkan beberapa hal yang penting. Dalam beberapa adegan, mereka seperti menggunakan pendekatan ekonomi terhadap politik merupakan suatu konsep pilihan rasional serta konsep efisiensi. Pilihan harus dibuat oleh individu disebabkan oleh adanya kelangkaan sumber daya. Ketika individu telah membuat pilihan, maka individu tersebut harus menanggung biaya, seperti misalnya biaya peluang maupun kerugian dalam bentuk peluang lain yang tidak jadi dipilih.

              Beberapa komponen yang termasuk dalam konsep pilihan rasional, diantaranya adalah, pertama, keinginan-keinginan atau tujuan-tujuan yang akan disusun dalam peringkat secara afektif, sehingga dapat konsisten satu sama lain. Kedua, adalah keyakinan, ketika akan memilih dari begitu  banyak keinginan dan tujuan itu individu harus memiliki informasi tentang berbagai alternatif tujuan yang ada, misalnya seberapa besar kemungkinan untuk bisa mendapatkannya, bagaimana hubungan antara tindakan dan dampak, dan berapa biaya yang harus ditanggung dalam bentuk pengeluaran sumber daya atau dalam bentuk peluang-peluang lain yang tidak jadi diambil.

              Pada permainan akhir yaitu Squid Game yang menjadi penentu siapa pemenang yang akan mendapat hadiah uang. Tersisa Seong Gi-Hun dan Cho Sang-Woo yang berjuang dalam babak terakhir yang pada awalnya mereka kawan namun harus berakhir menjadi lawan untuk bertahan hidup dan pada akhirnya Gi-Hun lah yang memenangkan permainan. Tidak disangka pemain no.001, Oh Il Nam yang ternyata ia merupakan pemilik permainan Squid Game. Ia memberi tahu Seong Gi-Hun saat detik-detik kematiannya karena tumor otak setelah Gi-Hun resmi menjadi pemenang Squid Game. Namun pada akhirnya, sang karakter utama yakni Gi-Hun, merasa dihantui oleh perasaan dikhianati dan rasa bersalah, hingga menjadikan Gi-Hun merasa enggan menggunakan uang hasil kemenangannya.

              Unsur persaingan ketat untuk bertahan hidup dan mendapat hadiah uang membuat orang jadi kehilangan rasa kemanusiaan dalam serial Squid Game. Mereka rela saling membunuh dan terbunuh untuk bertahan dalam permainan. Para penguasa atau pemilik modal seperti tamu VIP, Oh Il Nam, dan Front Man melihat pemain sebagai kepuasan tersendiri. Itulah mengapa kapitalisme dalam satu sisi  dapat  membuat negara semakin maju. Namun, di sisi lain akan menimbulkan suatu masalah dan melanggar hak asasi manusia.

              Kepemimpinan otoriter juga tergambar jelas dalam serial ini. Terdapat para penyelenggara yang diketuai oleh Frontman serta para orang-orang kaya bertopeng atau yang disebut dengan para VIP, yang memegang kendali atas jalannya permainan ini. Tergambar jelas bahwa jalannya permainan dikendalikan penuh oleh pihak yang penyelenggara, bahkan menjadikan para peserta tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Terlebih adanya kontrak dalam permainan menjadikan pihak penyelenggara bertindak sewenang-wenang.

              Eksploitasi kaum miskin agar mereka mengikuti keinginan para petinggi demi kepuasan diri menunjukan bahwa adanya sifat egoisme dalam diri manusia, menjadikan manusia mampu berbuat keji saat memegang jabatan tinggi. Sementara bagi masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, mereka mampu melakukan apa saja agar dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka, meski harus mengorbankan nyawa diri sendiri dan orang lain. Hal ini menggambarkan bahwa manusia merupakan makhluk serakah, terlebih dalam kondisi terdesak dan uang lah yang menjadi agen perebutan.

Dalam hal ini squid game menggunakan pendekatan analisis ekonomi terhadap kebijakan, yakni suatu kegiatan yang akan dimulai ketika analisis pilihan publik  telah selesai dilakukan. Kemudian teori pilihan publik merupakan suatu metode yang akan menggabungkan pilihan individu dengan fungsi kesejahteraan sosial serta pilihan publik. Dalam bagian ini Caporaso dan LeLevin memiliki pendapat jika pilihan-pilihan orang tersebut telah selesai digabungkan serta telah diketahui oleh para pembuat keputusan, sehingga dapat memilih alternatif kebijakan yang dapat memaksimalkan kepuasan dari mereka yang terpengaruh oleh kebijakan itu,  bukan hanya untuk memuaskan para pembuat kebijakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun