Mohon tunggu...
Sri Fany Bela Ita Br Barus
Sri Fany Bela Ita Br Barus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Penikmat Taro Latte

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Makna Kehidupan: Ikan Adalah Pertapa

20 Juni 2023   12:06 Diperbarui: 20 Juni 2023   12:39 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan Adalah Pertapa karya Ko Hyeong Ryeol

Judul Buku            : Ikan Adalah Pertapa

Judul Asli               : 오래된 것들을 생각할 때에는 (Pada Saat Merenung Hal-hal yang Kuno)

Pengarang            : Ko Hyeong Ryeol

Penerjemah          : KimYoung Soo dan Nenden Lilis Aisyah

Penerbit                 : Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta

Tahun Terbit       : 2023

Tebal                       : xxiii + 259 halaman

            Ikan adalah Pertapa merupakan sebuah   karya sastra yang menawarkan keindahan puisi yang diambil dari antologi dalam bahasa Korea berjudul 오래된 것들을 생각할 때에는 (Pada Saat Merenung Hal-hal yang Kuno). Buku ini ditulis oleh Ko Hyeong Ryeol yang kemudian diterjemahkan oleh KimYoung Soo dan Nenden Lilis Aisyah. Kumpulan puisi yang diterjemahkan dengan baik ini sangat menarik perhatian dengan tema sebuah perjalanan mendalami makna kehidupan.

            Buku kumpulan puisi dwi bahasa (Indonesia – Korea) ini terbagi menjadi empat bagian, yakni (1) Bagai Kenangan Milik Cahaya yang Sangat Dekat, (2) Bideondae dan Puisi Prosais Setelah Makan Mie Dingin, (3) Gerombolan manusia debu, dan (4) Ada kenyataan yang belum terbongkar. Melalui tema-tema yang dihadirkan dalam buku ini, Ko mampu melibatkan pembaca dalam perjalanan emosional yang mendalam yang memungkinkan pembaca untuk terhubung dengan puisi-puisinya.
            Pada bagian pertama terdapat 15 puisi yang cenderung membahas tentang kehidupan yang tak selamanya berjalan sesuai dengan harapan. Pada kutipan berikut memperlihatkan bahwa jalan yang dimaksud ialah tujuan atau harapan kita sebagai manusia di masa depan. Namun, sampai sekarang kita belum bisa mencapai tujuan tersebut.      

            Hingga saat ini, jalan itu belum tiba di jalan itu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun