Mohon tunggu...
Fany Nur Azizah
Fany Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Investasi dalam pengetahuan akan menghasilkan bunga terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial sebagai Strategi Komunikasi Politik di Era Digitalisasi

31 Desember 2022   10:34 Diperbarui: 31 Desember 2022   10:38 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digitalisasi

Perkembangan teknologi membawa kita kepada era digitalisasi. Era digitalisasi merupakan suatu zaman dimana segala sesuatu yang serba digital. Segala sesuatu dapat dilakukan dengan mudah karena kemunculan teknologi cangggih seperti internet, yang memudahkan kita dalam melakukan komunikasi tanpa terikat oleh ruang dan waktu. Adanya kemajuan teknologi, membuat peradaban manusia mengalami perubahan pola komunikasi yang menyebabkan individu maupun kelompok dapat berinteraksi melalui ruang virtual.

Media Sosial

Menurut Cahyono (2016), media sosial merupakan wadah bersosialisasi dengan menggunakan teknologi berbasis web untuk menyebarluaskan informasi secara cepat, dimana para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi dan berbagi informasi melalui dunia virtual. Karjaluoto (2008) mengungkapkan, bahwa istilah media sosial menggambarkan sebuah media, dimana para pengguna dapat dengan mudah berpartisipasi dan berkontribusi dalam media sosial. Media sosial memberikan ruang kepada pengguna agar dapat berkontribusi dan memberikan feedback secara terbuka seperti memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu cepat dan tak terbatas.

Strategi Komunikasi Politik

Salah satu kunci keberhasilan sebuah Partai Politik dalam memenangkan pemilihan pada saat kampanye berlangsung adalah dengan menggunakan Strategi komunikasi dalam politik. Kampanye politik adalah bentuk penerapan komunikasi politik yang dilakukan oleh seseorang, sekelompok orang atau organisasi politik untuk membentuk citra dan opini publik yang positif.

Beberapa bentuk penerapan komunikasi politik yang biasa dilakukan oleh para politikus antara lain retorika politik, agitasi politik, propaganda politik, lobi politik dan tindakan politik. Semua bentuk komunikasi politik berkaitan dengan pembentukan opini publik yang positif (Alfiyani, 2018). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu strategi komunikasi dengan upaya memenangkan pemilihan agar dapat meraih kedudukan dan kekuasaan politik dalam suatu Lembaga Pemerintahan.

Menurut Alfiyani (2018), strategi dan komunikasi politik merupakan keseluruhan keputusan kondisional mengenai tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan politik pada masa depan. Faktor utama untuk menetapkan strategi komunikasi politik yang efektif dan efisien, sangat tergantung pada situasi dan lingkungan ketika komunikasi politik tersebut berlangsung. Hal ini akan ditentukan oleh pola-pola hubungan diantara para pelaku politik yang terlibat didalamnya. Keputusan strategis yang tepat bagi komunikator politik adalah dengan merawat ketokohan, memantapkan kelembagaan politik, menciptakan kebersamaan dan membangun konsensus.

METODE

Penulisan artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah salah satu metode yang dilakukan dengan cara megumpulkan data-data yang bersumber dari buku, jurnal, artikel dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diambil oleh penulis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun