Mohon tunggu...
Fantasia Imanda Putri
Fantasia Imanda Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Profil Baca

Musik, suka buat film pendek, suka foto-foto. Everything that makes me greater.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sehelai Rambut Nenek

6 Juni 2017   17:16 Diperbarui: 6 Juni 2017   17:22 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nek, ada cucumu. Katanya mau mengajak ngobrol"

Aku masuk ke dalam kamarnya, lalu duduk di belakangnya dengan hati-hati. Terlihat jelas tubuhku sangat berbeda dengan tubuhnya. Tubuhku masih kuat dan tegak, sedang tubuhnya yang kecil itu hampir tak berdaya...

"Nek.. gimana kabar nenek.."

"Kabar nenek baik", sahutnya. Suaranya sudah tak sejernih suara yang kudengar dulu.

Kubelai rambut putihnya yang panjang, lalu kuraba kedua tangannya yang berurat itu. Sebentar-sebentar beliau memandang ke arahku, aku disenyumi olehnya.

"Nek, bolehkah aku mendengar ceritamu? Untuk sekali saja seumur hidupku", pintaku.

"Nenek sudah lupa-lupa inget", ucapnya.

Aku diam kemudian untuk mencari kata-kata apa lagi yang bisa kusampaikan padanya, tetapi kedua tanganku tak berhenti membelai rambutnya yang putih itu.

"Nek..", panggilku. Kusambung lagi, "Aku ingin nenek bisa seperti semula"

Nenek mendekatkan kepalanya ke arahku, mungkin ia tak mengerti maksudku.

"Sehat, nek, sehat.. Aku ingin nenek sehat..", bisikku padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun