Mohon tunggu...
Fantasi
Fantasi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Mikro

" When we are born we cry that we are come to this great stage of fools. " - William Shakespeare -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sex Education in 15 Minutes

21 September 2017   20:58 Diperbarui: 21 September 2017   22:51 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image courtesy of Simon Howden at FreeDigitalPhotos.net

"Memang tidak akan hamil  kalau tidak berhubungan seks. Tapi, kalian remaja...ah,sebenarnya kebanyakan orang dewasa juga..., tidak paham kekuatan naluri seksual. Pegangan tangan, lalu kissing, lalu berlanjut lagi... itu yang akhirnya menjerumuskan ke hubungan yang tak seharusnya terjadi."

 "Begitu ? Pasti hamil ?"

"Tak selalu. Kehamilan pastilah bencana bagi anak remaja. Tapi, bukan kehamilan itu yang jadi masalahnya. Sekarang ini banyak anak remaja sudah tahu cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seks," saya menuturkan. "Kehormatan diri. Itu yang paling perlu dipertahankan."

"Tapi, Pa, masa karena pegangan tangan saja, bisa keterusan ke hubungan seks ? Lagian, 'kan pegangan tangan juga di antara banyak orang, masa bisa lanjut ke hubungan seks?"

Sekolahnya sudah semakin dekat. Saya harus bisa menjelaskan dengan singkat. Cahaya matahari muncul dari arah depan, saya menurunkan sedikit sun visor di atas kepala. Sebuah gagasan muncul.

"Begini," ujar saya sambil mengatur kemiringan penghalang sinar matahari itu. Sekitar 45 derajat. "Ketika pria dan wanita bermain-main  dengan dorongan seksual mereka, itu seperti orang yang bermain-main di tepi jurang."

Saya menyusuri pinggiran sun visor dengan tangan kiri sementara tangan kanan terus mengemudi. Jalanan mulai macet dengan kendaraan pengantar anak sekolah. "Bayangkan, ini adalah tepi jurang yang dalam dan landasan miring ini adalah pematang tempat mereka bermain-main. Risiko jatuh sangat besar. Bermain di tepi jurang seperti ini, tinggal menunggu waktu untuk jatuh."

Saya tidak tahu apakah ilustrasi yang saya berikan berlebihan dan apakah putri kami menangkap maksud saya. Dia turun dari mobil setelah pamit dengan mencium punggung tangan saya dan bergabung dengan teman-temannya menuju gedung sekolah. Saya mengiringi dengan sepotong doa untuk keselamatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun