Seringnya error pada situs Kompasiana memang kadang membuat saya malas berkunjung. Hilangnya notifikasi tentang adanya komentar baru di artikel kita atau artikel penulis lain yang pernah kita komentari juga membuat motivasi untuk connecting ikut tergerus. Lebih buruk lagi, kita tidak membalas komentar karena tidak tahu ada komentar yang belum terbaca, sehingga terkesan kita tak mempedulikan pengunjung ke blog kita.
Error Kompasiana memang kadang-kadang  menyebalkan. Berkurangnya jumlah hits dan hilangnya komentar di artikel lawas membuat diri merasa di PHP-in oleh Kompasiana. Meskipun saya bukan pemburu hits, tapi milestone di Kompasiana perlu untuk dijadikan sebagai bahan introspeksi. Jumlah HL yang saya dapat (dicatat oleh Admin cuma 5, meskipun saya hitung ada 6) selama 5 tahun bisa menjadi tanda seberapa kurang seringnya saya mengangkat isu atau topik yang pantas di"HL"kan.
Sejujurnya, Kompasiana yang saya kenal 5 tahun lalu dan beberapa tahun sesudahnya, lebih menarik dibandingkan Kompasiana sekarang. Namun, bagaimanapun juga, Kompasiana telah memberikan kesempatan kepada saya untuk merasa "eksis". Atau, setidak-tidaknya, menyediakan repository untuk tulisan-tulisan saya yang pastinya tidak bakalan diterima di media mainstream.
Sekarang, setelah 5 tahun menjadi Kompasianer yang bertepatan pula dengan awal tahun 2017 ini, saya merasa sudah saatnya untuk masuk ke fase berikutnya dalam aktivitas menulis di media sosial. Kalau saja saya bisa secara reguler mengangkat isu-isu yang jadi perhatian publik dan mengemasnya dalam tulisan yang kaya data, analisis dan wawasan, mungkin saya bisa menjadi blogger yang lebih baik. Siapa tahu suatu hari saya akan menjadi jurnalis warga yang baik pula ? Atau, mungkin menerbitkan buku yang merupakan kompilasi tulisan di Kompasiana ? Untuk saat ini, tampaknya itu seperti mimpi di siang bolong, tapi ... siapa tahu 'kan ?
Setelah 5 tahun menjadi Kompasianer, saatnya untuk sadar sudah bukan lagi balita yang cuma sanggup menulis se'jadi'nya. Saatnya untuk belajar. Saatnya untuk lebih tekun. Lebih disiplin. Saatnya untuk berani bermimpi. Dan tetap enjoy, tentu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H