Mohon tunggu...
Fanny Tasyfia Mahdy
Fanny Tasyfia Mahdy Mohon Tunggu... Dosen - Jurnalis Warga

Alam membentang luas, kau tak ingin jelajah?

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Momen Magis Mendongeng: Menghadirkan Keseruan Tanpa Gadget untuk Anak Balita

23 Desember 2023   15:02 Diperbarui: 23 Desember 2023   15:06 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bercerita adalah cara yang berharga untuk terhubung dengan balita dan menciptakan kenangan indah. Ini menawarkan banyak manfaat bagi perkembangan mereka, seperti meningkatkan keterampilan bahasa, imajinasi, dan kecerdasan emosional mereka. 

Hal ini memungkinkan mereka untuk menjelajahi dunia, karakter, dan situasi yang berbeda, memperluas wawasan mereka dan menumbuhkan kreativitas mereka. 

Selain itu, bercerita adalah kesempatan yang luar biasa untuk ikatan dan waktu berkualitas dengan balita. Namun, di dunia yang penuh dengan gadget dan layar, penting untuk menciptakan momen bercerita tanpa bergantung pada teknologi.

Berikut beberapa tips untuk melakukannya:

Pilih lingkungan yang nyaman dan nyaman di mana gangguan diminimalkan

Saat memilih lingkungan yang nyaman dan nyaman, penting untuk mempertimbangkan faktor - faktor yang akan membantu meminimalkan gangguan. Temukan tempat yang membuat Anda merasa santai dan tenteram, apakah itu kamar yang tenang di rumah Anda atau sudut yang nyaman di kedai kopi.

Pastikan lingkungan bebas dari kebisingan yang berlebihan atau gangguan yang dapat mengganggu fokus Anda. Menciptakan suasana yang damai akan membantu Anda tetap berkonsentrasi dan produktif, memungkinkan Anda untuk sepenuhnya melibatkan diri dalam pekerjaan atau aktivitas Anda. 

Gunakan alat peraga dan alat bantu visual untuk membuat cerita lebih menarik dan interaktif

Alat bantu visual dan alat peraga adalah alat yang ampuh yang dapat sangat meningkatkan keterlibatan dan interaktivitas sebuah cerita. Dengan memasukkan visual ke dalam penceritaan Anda, Anda dapat memikat perhatian audiens Anda dan membuat narasi lebih berkesan. 

Baik itu melalui penggunaan grafik, diagram, atau ilustrasi, alat bantu visual memberikan representasi visual dari informasi yang disampaikan, sehingga memudahkan audiens untuk memahami dan terhubung dengan cerita. Alat peraga, di sisi lain, menambahkan elemen nyata pada pengalaman bercerita. 

Mereka dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan yang lebih imersif, memungkinkan audiens untuk berinteraksi secara fisik dengan objek yang terkait dengan cerita. 

Hal ini tidak hanya membuat cerita lebih menarik, tetapi juga mendorong partisipasi dan pembelajaran aktif. Jadi, baik Anda bercerita di ruang kelas, ruang rapat, atau bahkan di rumah, jangan meremehkan kekuatan alat bantu visual dan alat peraga dalam membuat narasi Anda lebih menarik dan interaktif.    

Dorong balita untuk berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan, memungkinkan mereka untuk membuat prediksi, atau bahkan membiarkan mereka bergiliran menceritakan bagian-bagian dari cerita.

Berpartisipasi dalam kegiatan, dan memuji kontribusi mereka dapat sangat mendorong balita untuk terlibat dan berpartisipasi. Saat berinteraksi dengan balita, mengajukan pertanyaan dapat merangsang rasa ingin tahu mereka dan mendorong mereka untuk berpikir dan merespons. 

Dengan mengajukan pertanyaan terbuka, seperti "Menurut Anda apa yang akan terjadi selanjutnya?" atau" Bagaimana rasanya?", Anda dapat mendorong imajinasi mereka dan mendorong mereka untuk mengekspresikan pikiran mereka. 

Selain itu, memungkinkan balita untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan, baik selama waktu bermain atau rutinitas sehari - hari, dapat sangat meningkatkan keterlibatan mereka. Membiarkan mereka menuangkan jus mereka sendiri, mengatur meja, atau memilih mainan mereka sendiri memberdayakan mereka dan memberi mereka rasa kemandirian dan tanggung jawab. 

Terakhir, penting untuk memuji balita atas upaya dan kontribusinya. Dengan mengakui upaya dan pencapaian mereka, Anda dapat meningkatkan harga diri dan motivasi mereka untuk berpartisipasi lebih lanjut. Baik itu untuk menyelesaikan teka - teki, membantu mengerjakan tugas, atau membagikan ide - ide mereka, menawarkan penguatan dan dorongan positif dapat sangat membantu dalam mendorong keterlibatan dan partisipasi mereka.    

Manfaatkan suara, efek suara, dan gerakan yang berbeda untuk menghidupkan cerita

Untuk menghidupkan sebuah cerita, penting untuk memanfaatkan suara, efek suara, dan gerakan yang berbeda. Dengan memasukkan berbagai suara, seperti suara langkah kaki, pintu berderit, atau kicauan burung, penonton dapat diangkut ke dunia cerita. 

Efek suara, seperti guntur atau klakson mobil, juga dapat menambah kegembiraan dan realisme pada narasi. Selain itu, gerakan dapat membantu menyampaikan emosi dan tindakan, meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Apakah itu jeda dramatis, gerakan menyapu, atau ekspresi wajah yang halus, gerakan fisik ini dapat membantu memikat penonton dan membuat cerita lebih menarik.

Pertahankan agar cerita sesuai usia

Ceritakan kisah yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak. Hindari cerita yang terlalu kompleks dan rumit yang bisa membuat anak bingung. berikut beberapa hal yang bisa diperhatikan:

1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami. hindari kata-kata sulit dan kalimat panjang

2. Ceritakan tokoh dan latar yang sesuai dengan pengalaman anak. Hindari hal-hal yang terlalu asing bagi anak

3. Beri akhir yang jelas dan logis. Anak suka cerita yang berkesinambungan dan tidak menggantung

4. Berika pesan moral yang mudah dipahami oleh anak. Hindari pesan yang terlalu dini untuk usia anak

5. Tingkatkan imajinasi dan kreativitas anak dengan pertanyaan atau tantangan ringan

Dengan mengikuti panduan pendekatan cerita di atas, anak akan lebih mudah memahami dan menikmati kisahyang diceritakan

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun