Hal ini tidak hanya membuat cerita lebih menarik, tetapi juga mendorong partisipasi dan pembelajaran aktif. Jadi, baik Anda bercerita di ruang kelas, ruang rapat, atau bahkan di rumah, jangan meremehkan kekuatan alat bantu visual dan alat peraga dalam membuat narasi Anda lebih menarik dan interaktif. Â Â
Dorong balita untuk berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan, memungkinkan mereka untuk membuat prediksi, atau bahkan membiarkan mereka bergiliran menceritakan bagian-bagian dari cerita.
Berpartisipasi dalam kegiatan, dan memuji kontribusi mereka dapat sangat mendorong balita untuk terlibat dan berpartisipasi. Saat berinteraksi dengan balita, mengajukan pertanyaan dapat merangsang rasa ingin tahu mereka dan mendorong mereka untuk berpikir dan merespons.Â
Dengan mengajukan pertanyaan terbuka, seperti "Menurut Anda apa yang akan terjadi selanjutnya?" atau" Bagaimana rasanya?", Anda dapat mendorong imajinasi mereka dan mendorong mereka untuk mengekspresikan pikiran mereka.Â
Selain itu, memungkinkan balita untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan, baik selama waktu bermain atau rutinitas sehari - hari, dapat sangat meningkatkan keterlibatan mereka. Membiarkan mereka menuangkan jus mereka sendiri, mengatur meja, atau memilih mainan mereka sendiri memberdayakan mereka dan memberi mereka rasa kemandirian dan tanggung jawab.Â
Terakhir, penting untuk memuji balita atas upaya dan kontribusinya. Dengan mengakui upaya dan pencapaian mereka, Anda dapat meningkatkan harga diri dan motivasi mereka untuk berpartisipasi lebih lanjut. Baik itu untuk menyelesaikan teka - teki, membantu mengerjakan tugas, atau membagikan ide - ide mereka, menawarkan penguatan dan dorongan positif dapat sangat membantu dalam mendorong keterlibatan dan partisipasi mereka. Â Â
Manfaatkan suara, efek suara, dan gerakan yang berbeda untuk menghidupkan cerita
Untuk menghidupkan sebuah cerita, penting untuk memanfaatkan suara, efek suara, dan gerakan yang berbeda. Dengan memasukkan berbagai suara, seperti suara langkah kaki, pintu berderit, atau kicauan burung, penonton dapat diangkut ke dunia cerita.Â
Efek suara, seperti guntur atau klakson mobil, juga dapat menambah kegembiraan dan realisme pada narasi. Selain itu, gerakan dapat membantu menyampaikan emosi dan tindakan, meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Apakah itu jeda dramatis, gerakan menyapu, atau ekspresi wajah yang halus, gerakan fisik ini dapat membantu memikat penonton dan membuat cerita lebih menarik.
Pertahankan agar cerita sesuai usia
Ceritakan kisah yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak. Hindari cerita yang terlalu kompleks dan rumit yang bisa membuat anak bingung. berikut beberapa hal yang bisa diperhatikan: