Mohon tunggu...
Fanny NorvitaSalim
Fanny NorvitaSalim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ogoh-ogoh, Bukan Hanya Seni Semata

7 Maret 2022   22:25 Diperbarui: 7 Maret 2022   22:28 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ogoh-ogoh pernah ditampilkan di Taman Wisata Jaya Ancol, Jakarta. Selain itu pernah ditampilkan di Medan, Palembang, Semarang, Ambon, Mataram, Jaya Pura, dan kota besar lainnya di Indonesia (Widnyani: 2012). Laporan media mengatakan bahwa kesenian ogoh-ogoh ini pernah ditarikan di London, Melbourne, Tokyo, New York, Korea Selatan, dan negara-negara besar lainnya (Widnyani: 2012). 

Untuk bentuk visualisasi ogh-ogoh sendiri bermacam-macam dan juga bahan dalam proses pembuatan terbuat dari berbagai macam variasi bahan yang murah dan mudah didapat. Contohnya adalah kayu dan bamboo yang menjadi bahan dasar dari rangka ogoh-ogoh. 

Kemudian setelah rangka telah jadi dapat dilapisi dengan kertas atau plastik. Kemudian setelah semua jadi, ogoh-ogoh dapat diberkan cat atau pewarna. 

Bentuk pada visualisasi ogoh-ogoh sendiri dibuat dengan berbagai variasi sesuai dengan kekokohan dengan berbagi macam ukuran. Hiasan yang ada pada ogoh-ogoh adakah seperti penutup kepala (gelung), hiasan tangan (gelang kana), hiasan leher (badong), pakaian tubuh (wastra), dan lain sebagainya.

Saya setuju berdasarkan apa yang ditulis di jurnal dengan judul "Seni Ogoh-ogoh (Konteks,Teks, dan Efek)" yang telah ditulis oleh I Wayan Gunawan. Bagaimana ia mempresentasikan bahwa seni ogoh-ogoh bukan hanya sebuah budaya yang harus dilanjutkan saja tetapiterdapat makna yang penting dibalik itu semua. Hal ini dapat dikaitkan dengan teori transedental. 

Teori tersebut menggambarkan bagaimana kita sebagai manusia dapat berkomunikasi dengan Tuhan melalui sebuah objek dan sebuah visualisasi. Selain itu dapat disebutkan bahwa ketidakmampuan kita sebagai manusia berhubungan langsung dengan Tuhan melalui batiniah dapat menimbulkan cara lain agar dapat menuju alam Ketuhanannya.

Daftar Pustaka:

I Wayan Gunawan. (2016). Seni Ogoh-ogoh (Konteks, Teks, dan Efek)

Widnyani, N. (2012). Ogoh-ogoh. Surabaya: Paramita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun