Kemudahan Akses: Fintech memungkinkan masyarakat, termasuk yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan (unbanked), untuk menggunakan layanan keuangan melalui ponsel pintar.
Inovasi Layanan:
Pembayaran Digital: Seperti e-wallet (GoPay, OVO, DANA), QRIS, dan sistem contactless payment.
Keamanan dan Privasi: Ancaman peretasan dan penyalahgunaan data menjadi tantangan besar.
Literasi Digital: Tidak semua masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakan layanan fintech secara aman.
Persaingan Tidak Seimbang: Bank tradisional yang lebih lambat berinovasi dapat kehilangan pangsa pasar.
Kolaborasi: Banyak bank mulai bermitra dengan perusahaan fintech untuk mengembangkan layanan, seperti mempercepat proses kredit atau menciptakan aplikasi pembayaran baru.
Regulasi Baru: Pemerintah dan otoritas keuangan (seperti OJK di Indonesia) harus menyesuaikan regulasi untuk mengatur dan mengawasi fintech demi melindungi konsumen serta menjaga stabilitas ekonomi.
revolusi perbankan berbasis fintech membawa perubahan besar dalam cara layanan keuangan diakses dan digunakan. Transformasi ini memberikan manfaat besar berupa aksesibilitas, efisiensi, dan inovasi layanan, tetapi juga memunculkan tantangan terkait keamanan, regulasi, dan literasi digital. Kolaborasi antara bank konvensional, perusahaan fintech, dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan dalam eraÂ
Inovasi Produk dan Layanan:
Layanan seperti QRIS (QR Code Indonesian Standard) memudahkan pembayaran dengan satu standar QR code.