Mohon tunggu...
FANNY NURLAISHA
FANNY NURLAISHA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Membangkitkan Sektor Pariwisata Terasering Panyaweuyan Sukasari Kidul

7 Agustus 2020   13:55 Diperbarui: 7 Agustus 2020   13:51 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang memiliki berjuta-juta keindahan dan bahkan ribuan keanekaragaman panorama di dalamnya. Pemandangan dan keindahan wisata alamnya memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang.

Namun sejatinya, jika kita melihat kembali kehidupan yang terjadi saat ini, banyak kehidupan manusia yang saban harinya dijejali dan dimanjakan dengan pemandangan-pemandangan perkotaan dalam bidang industri dan pembangunan.Salah satunya seperti gedung-gedung pencakar langit yang tak pernah habis dibangun dengan berpuluh-puluh lantai.

Akan tetapi, tak jarang pula sebagian orang untuk meluapkan rasa jenuh dan bosannya dengan pergi mencari tempat yang baru, dan mampu menenangkan hati serta pikiran. Salah satu tempat yang kerap dikunjungi ialah tak lain dan tak bukan dengan mendatangi tempat wisata alam yang mampu memanjakan setiap yang memandangnya.

Apalagi melihat dunia yang sekarangnya ini sudah melejit dan meroket dengan sangat pesat dalam bidang informasi dan komunikasi. Kapanpun dan di mana pun berada, kita selalu berdampingan dengannya.

Maka, tak aneh jika melihat orang-orang mampu mengakses tempat atau lokasi, termasuk tempat wisata dengan sangat mudah.

Perkembangan teknologi khususnya dalam dunia informasi dan komunikasi, secara tidak langsung mampu memengaruhi selera dan cara bisnis objek pariwisata untuk berkembang.

Tidak sedikit anak muda zaman sekarang yang bercita-cita sebagai petani, yang memiliki jiwa inovatifnya dan tergila-gila,mampu menyihir ladang pertanian menjadi objek wisata, yang mampu membuat memikat mata para wisatawan untuk memotret dan mengabadikannya, bahkan menjadikannya konten dalam media sosial setiap orangnya.

Berbicara terkait dengan tempat wisata alam, nyatanya terdapat banyak lokasi yang memiliki pemandangan alam luar biasa untuk dinikmati. Salah satunya ialah tempat Terasering Panyaweuyan.

Terasering Panyaweuyanini terletak di Desa Sukasari Kidul, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka yang berada di lereng kaki gunung Ciremai dengan ketinggian kurang lebih 2000 mdpl yang menyajikan keindahan alam serta suasana yang sejuk, jauh dari polusi dan mampu memanjakan mata bagi yang melihatnya.

terlebih, kreativitas para petani yang mampu menata ladang tanamannya dengan teknik Terasering, yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi para wisatawan yang hendak lewat dan mengabadikannya.

Wisata alam Terasering Panyaweuyan memiliki pemandangan dan keindahan alam yang harus dicintai dan dirawat dengan segenap raga,sebab tempat wisata tersebut mampu dijadikan potensi yang sangat luar biasa bagi pemerintah, terutama bagi desa Sukasari Kidul sendiri.

Hal ini dikarenakan Terasering Panyaweuyan berada di dataran tinggi dan di dalam wilayah desa Sukasari Kidul, terlebih lagi, pemerintah mendukung dan membantu masyarakat dalam mengelola dan pembangunan fasilitas-fasilitas tempat objek wisata tersebut demi kenyamanan dan keselamatan para wisatawan.

Terasering Panyaweuyan dikenal dengan keindahan alamnya yang sangat memesona. Bahkan, objek wisata Terasering Panyaweuyan kerap disebut sebagai surga yang tersembunyi di Kabupaten Majalengka.

Sesuai dengan namanya,‘Terasering’ atau masyarakat biasa menyebutnya dengan sebutan ‘sengkedan’, yang merupakan teknik membuat teras-teras atau undakan pada lahan pertanian.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi panjang lereng, menahan air dalam jumlah banyak, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah. Terasering atau Sengkedan ini merupakan hal biasa yang dilakukan petani di Indonesia khususnya petani yang berada di dataran tinggi.

Sebelum menjadi tempat wisata, bukit Panyaweuyan yang berada di Lereng gunung Ciremai ini sangat berpotensi menjadi lahan bercocok tanam. Sehingga masyarakat setempat menjadikan lahan di bukit Panyaweuyan menjadi lahan bercocok tanam sebagai mata pencaharian mereka dan turun temurun ke anak cucunya. Bahkan sampai sekarang sudah menjadi tempat wisata, lahan tersebut tetaplah milik petani-petani dari desa Sukasari Kidul dan sekitarnya.

Keelokannya akan lebih memanjakan mata pada saat tanaman disana sedang tumbuh sehingga bisa disaksikan keindahannya ketika akan mengunjungi tempat utama.

Lahan bercocok tanam para petani (kumparan.com)
Lahan bercocok tanam para petani (kumparan.com)

Terasering Panyaweuyan ini, pada setiap periodenya biasa ditanami dengan berbagai beraneka ragam sayuran. Setiap tahunnya, ada tiga jenis tanaman yang berbeda di hamparan terasering.

Jika para wisatawan mengunjungi objek wisata di sekitar bulan Januari sampai dengan April, maka wisatawan akan dimanjakan oleh suasana indah tanaman bawang dengan begitu rapi.

Sehingga membuat kesempatan para pengunjung yang sengaja ingin menikmati keindahan alam diatas perbukitan, dengan suasana yang katanya tak kalah indah dengan lokasi wisata Ubud di Pulau Dewata Bali, kemudian mengabadikannya dalam ponsel atau media elektronik masing-masing wisatawan.

Akses untuk bisa sampai ke Terasering Panyaweuyan ini cukup mudah, sekitar 45 menit total perjalanan dari pusat kota Majalengka menuju ke arah Terasering Panyaweuyan, selain lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota, tarif untuk masuk ke wisata Terasering Panyaweuyan ini sangatlah terjangkau.

Para wisatawan cukup hanya mengeluarkan uangnya sebesar Rp.2000 (kendaraan motor), Rp.5000 (kendaraan mobil), kemudian tiket masuk Rp.5000, maka para pengunjung sudah bisa menikmati keindahan alam dari Terasering Panyaweuyan.

Dibalik indahnya wisata Terasering Panyaweuyan, terdapat para petani sayuran yang menanam ladangnya seperti bawang merah, bawang Sumenep, bawang daun, ubi jalar, seledri,sawi hijau, cabai, jagung, dan lain sebagainya. Akan tetapi, khususnya pada tanaman bawang, para petani begitu telaten dalam menanam bawangnya sehingga terlihat sangat rapi.

Tanaman holtikultural seperti bawang merah ini memang menjadi salah satu komoditas andalan yang sering dibudidayakan dan memiliki peran penting dalam perekonomian desa setempat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa pengembangan pertanian bawang merah yang ada di Desa Sukasari ini menjadi produksi unggulan yang sudah diwariskan turun temurun.

Salah satu cara para petani dalam meningkatkan produksi dan produktivitas bawang merahnya yaitu dengan melalui penangkaran benih unggul yang dapat dilakukan oleh kelompok tani sebagai upaya untuk mendukung persediaan benih varietas unggul serta dapat meringankan beban pemerintah.Kemampuan usaha tani desa Sukasari Kidul tidak lepas dari partisipasi petani sebagai anggota kelompok tani mandiri yang dijadikan sebagai acuan dari keberhasilan suatu program yang dijalankan.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani mandiri sendiri ialah melakukan budidaya bawang merah kultivar Maja cipanas dan bali karet, serta mengembangkan penangkaran benih bawang  merah Kultivar Batu Ijo.

Kelompok Tani Mandiri merupakan kelompok tani yang menjadi pemasok bawang merah terbesar ke dua ditingkat nasional. Hal ini terlihat dari mayoritas mata pencaharian masyarakat desa di sana yang bekerja sebagai petani, dan mengelola ladangnya dengan baik. Serta pengetahuan dalam bidang pertaniannya yang tinggi seperti melakukan penangkaran benih bawang merah dengan melihat potensi-potensi para petani, lahan/tanah yang cocok dan subur, serta mampu melihat prospek pasar yang bagus. Sehingga mampu membuat peluang besar bagi kelompok tani di sana untuk memenuhi dan memberikan kontribusinya terhadap kebutuhan benih bibit bawang merah untuk kabupaten Majalengka dan sekitarnya.

Bibit unggul bawang merah (detik.com)
Bibit unggul bawang merah (detik.com)

Dengan dijadikannya bukit Panyaweuyan menjadi tempat wisata, hal tersebut akan menimbulkan keuntungan bagi masyarakat khususnya petani sekitar. Keuntungan tersebut yaitu:

Membuka peluang usaha, dapat dikatakan secara langsung yang mendapat keuntungan dari objek wisata ini yaitu petani desa setempat.

Sebab, dengan terbukanya peluang usaha pertanian di desa Sukasari Kidul menjadi terkenal, hal ini menjadikan produk bawang merah di desa Sukasari Kidul menjadi sentra penghasil bawang merah nasional. Selain itu, saat musim panen tiba tidak sedikit dari pengunjung yang secara langsung membeli hasil tanam dari petani seperti bawang merah, daun bawang, ubi-ubian dan lainnya. Dengan adanya objek wisata ini, banyak masyarakat yang berjualan, membuka area parkir dan lainnya, yang membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat

Menjadi penghasilan tambahan, semenjak viralnya objek wisata Terasering Panyaweuyan di Sukasari Kidul diberbagai media sosial, banyak pengunjung baik lokal maupun internasional yang datang berkunjung. Untuk dapat masuk ke tempat wisata tersebut hanya harus membayar tiket masuk sekitar Rp 5000., Per orang. Dari dana tiket masuk tersebut hasilnya akan dibagi rata untuk pihak-pihak yang terlibat didalamnya salah satunya menjadi khas desa tersebut.

Selain keuntungan tersebut, kerugian juga dirasakan oleh petani, hal yang tanpa disadari terkadang ada beberapa pengunjung yang berfoto langsung dilahan pertanian yang tidak sengaja menginjak tanaman petani sehingga tanaman menjadi rusak dan gagal panen. Maka alangkah baiknya sebagai pengunjung, kita perlu menjaga objek wisata apapun dan dimanapun agar kelestariannya bisa dijaga sepanjang masa.

Pengembangan objek wisata Terasering Panyaweuyan ini ke depannya harus semakin maju. Terkenalnya objek wisata ini membuat banyak wisatawan yang datang tidak hanya dari sekitar Kabupaten Majalengka saja, melainkan dari berbagai belahan kota.

Langkah ini sudah baik dan membangun sebuah kesempatan agar wisata di daerah Majalengka yang lainnya lebih dikenal lagi.

Kebersihan dan keindahan Terasering Panyaweuyan ini sebaiknya lebih diketatkan lagi, aturan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena di atas bukit terasering ada beberapa sampah ditemukan berserakan di mana-mana. Hal ini sangat disayangkan sekali.

Solusinya mungkin pengurus objek wisata di sana harus lebih banyak menyediakan tong sampah di beberapa titik dan memberikan kesadaran baik untuk pengelolanya atau pun para wisatawannya.           

Terasering Panyaweuyan ini pada dasarnya adalah tempat menanam sayuran masyarakat sekitarnya. Jika ingin lebih menarik perhatian pengunjung objek wisata lagi, hasil tanaman yang di tanam di sana bisa melibatkan pengunjung untuk memetiknya.

Ide ini akan lebih menarik pengunjung karena hal ini unik sekali, di satu sisi kita bisa menikmati pemandangan yang indah dan sejuk, di sisi lain juga pengunjung bisa memetik sendiri hasil dari pertanian sayur mayur di sana. Nantinya pengunjung bisa dikenakan tarif untuk setiap pemetikan hasil panen dan keuntungannya bisa dimanfaatkan kembali oleh petani atau pengelola objek wisata di sana.

Selain itu, tempat wisata Terasering Panyaweuyan juga harus membangun beberapa fasilitas lagi, seperti memberikan fasilitas pariwisata yang memadai, penginapan yang dekat, restoran, kedai kopi, dan penyediaan rental kendaraan, agar para wisatawan yang hendak berkunjung akan tetapi memiliki kendaraan yang tidak memadai

namun tetap mampu menikmati indahnya wisata Terasering Panyaweuyan tersebut dengan menyewakan kendaraan yang disediakan oleh pihak pengelola, yang tak kalah pentingnya ialah memperkuat kan bidang promosinya melalui media digital dan sebagainya, supaya para wisatawan mampu mengaksesnya dengan mudah dan dapat berkunjung kapan pun mereka bisa.

Penulis:

Taufik Risyaad Manan

Ika Juniawati Mulyawan

Syilfa Fakhira

Yana Maulana Yusup

Enika

Wisnu Sila Permana

Fanny Nurlaisha

Mahasiswa KKN Universitas Padjadjaran 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun