Mohon tunggu...
FANNY NURLAISHA
FANNY NURLAISHA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Membangkitkan Sektor Pariwisata Terasering Panyaweuyan Sukasari Kidul

7 Agustus 2020   13:55 Diperbarui: 7 Agustus 2020   13:51 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wisata alam Terasering Panyaweuyan memiliki pemandangan dan keindahan alam yang harus dicintai dan dirawat dengan segenap raga,sebab tempat wisata tersebut mampu dijadikan potensi yang sangat luar biasa bagi pemerintah, terutama bagi desa Sukasari Kidul sendiri.

Hal ini dikarenakan Terasering Panyaweuyan berada di dataran tinggi dan di dalam wilayah desa Sukasari Kidul, terlebih lagi, pemerintah mendukung dan membantu masyarakat dalam mengelola dan pembangunan fasilitas-fasilitas tempat objek wisata tersebut demi kenyamanan dan keselamatan para wisatawan.

Terasering Panyaweuyan dikenal dengan keindahan alamnya yang sangat memesona. Bahkan, objek wisata Terasering Panyaweuyan kerap disebut sebagai surga yang tersembunyi di Kabupaten Majalengka.

Sesuai dengan namanya,‘Terasering’ atau masyarakat biasa menyebutnya dengan sebutan ‘sengkedan’, yang merupakan teknik membuat teras-teras atau undakan pada lahan pertanian.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi panjang lereng, menahan air dalam jumlah banyak, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah. Terasering atau Sengkedan ini merupakan hal biasa yang dilakukan petani di Indonesia khususnya petani yang berada di dataran tinggi.

Sebelum menjadi tempat wisata, bukit Panyaweuyan yang berada di Lereng gunung Ciremai ini sangat berpotensi menjadi lahan bercocok tanam. Sehingga masyarakat setempat menjadikan lahan di bukit Panyaweuyan menjadi lahan bercocok tanam sebagai mata pencaharian mereka dan turun temurun ke anak cucunya. Bahkan sampai sekarang sudah menjadi tempat wisata, lahan tersebut tetaplah milik petani-petani dari desa Sukasari Kidul dan sekitarnya.

Keelokannya akan lebih memanjakan mata pada saat tanaman disana sedang tumbuh sehingga bisa disaksikan keindahannya ketika akan mengunjungi tempat utama.

Lahan bercocok tanam para petani (kumparan.com)
Lahan bercocok tanam para petani (kumparan.com)

Terasering Panyaweuyan ini, pada setiap periodenya biasa ditanami dengan berbagai beraneka ragam sayuran. Setiap tahunnya, ada tiga jenis tanaman yang berbeda di hamparan terasering.

Jika para wisatawan mengunjungi objek wisata di sekitar bulan Januari sampai dengan April, maka wisatawan akan dimanjakan oleh suasana indah tanaman bawang dengan begitu rapi.

Sehingga membuat kesempatan para pengunjung yang sengaja ingin menikmati keindahan alam diatas perbukitan, dengan suasana yang katanya tak kalah indah dengan lokasi wisata Ubud di Pulau Dewata Bali, kemudian mengabadikannya dalam ponsel atau media elektronik masing-masing wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun