Nilai Waktu Uang Dalam Tradisi "Nyumbang" di Masyarakat
PENDAHULUAN
Secara ekonomi, tidak ada yang bisa dicapai di dunia ini tanpa pengorbanan. Pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan memerlukan pengorbanan atau biaya. Dengan kata lain, karena keterbatasan sumber daya atau persediaan, kita perlu melakukan pengorbanan atau biaya untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
Uang selalu lebih berharga saat ini dibandingkan nanti, latar belakangnya adalah nilai waktu dari uang. Selama bunga (yang mencerminkan harga uang) tidak pernah negatif, uang akan selalu bernilai lebih saat ini dibandingkan nanti. Nilai waktu dari uang memungkinkan kita menyimpan uang yang kita terima sekarang dalam beberapa bentuk investasi dan mendapatkan bunga. Dengan kepastian arus kas, tingkat bunga dapat digunakan untuk menyatakan nilai waktu uang. Tingkat bunga memungkinkan kita untuk menyesuaikan nilai arus kas yang diterima (atau dibayarkan) pada suatu titik waktu tertentu ke waktu lain.
LITERATUR TEORI
A. Definisi Uang
Uang adalah satuan nilai yang dijadikan sebagai alat transaksi dalam setiap pembayaran di masyarakat, dimana pada uang tersebut tercantum nilai nominal, lembaga yang mengeluarkan/menerbitkan uang, tahun produksi dan ketentuan lainnya
B. Garis Waktu (Timeline)
Analisis Garis waktu adalah alat penting dalam analisis nilai waktu dan representasi grafis yang digunakan untuk menunjukan bagaimana arus sebenarnta terjadi.
Analisis nilai waktu mempunyai banyak penerapan, seperti perencanaan masa pension, penilaian saham dan obligasi, pengembagan jadwal amortisasi pinjaman, dan pengambilan Keputusan bisnis mengenai investasi pabrik atau peralatan baru. Padahal, dari seluruh konsep keuangan yang ada, nilai waktu dari uang merupakan konsep yang paling penting.
Langkah pertama dalam analisis nilai waktu adalah membuat suatu garis waktu (timeline) yang akan membantu memproyeksikan apa yang sedang terjadi dalam suatu permasalahan.
C. Konsep Nilai Waktu Uang
1. Nilai Masa Mendatang (Future Value)
Cara memperkirakan nilai uang di masa depan adalah dengan menghitung uang yang dimiliki dan diinvestasikan saat ini dengan menetapkan tingkat bunga sehingga melalui proses bunga sehingga nilainya berubah di kemudian hari. Penilaian tunai masa depan adalah nilai sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran pada suatu saat di masa depan, dinilai pada tingkat bunga tertentu. Nilai uang di masa depan ditentukan oleh tingkat suku bunga tertentu di pasar keuangan. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin besar nilai uang di masa depan. Oleh karena itu, para pemegang uang (kapitalis) berpikir dan bertindak berdasarkan tingkat suku bunga. Jika tingkat bunganya tinggi, ia memperoleh bunga atas uangnya atau menyimpan uangnya, dan jika tingkat bunganya rendah, ia meminjam uang untuk bisnis.
2. Nilai Sekarang (Present Value)
Metode pandangan hidup masa ini adalah perkiraan pandangan hidup masa ini berpangkal beberapa kapital yang akan dibayar ambang kurun mendatang, atau mereken pandangan hidup kurun yang lusa pakai kewajiban berapa nilaian andil yang harus kita bagikan ambang waktu ini.
Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan bahwa present value merupakan nilai sekarang dari jumlah uang pada masa datang. Pada prinsipnya proses menghitung present value adalah proses diskonto (discounting). Konsep pandangan hidup masa ini menakhlikkan pandangan hidup waktu ini ambang prakiraan kapital brankas meresap pribumi (ambai cash flow) di kurun mendatang. Uang brankas meresap pribumi di kurun mendatang adalah prakiraan buah investasi. Nilai masa ini disebut juga "diskonto". Tingkat diskonto (taraf kapitalisasi) yaitu taraf anak uang yang digunakan yang digunakan menjelang mengalihkan pandangan hidup kurun jurus menjabat pandangan hidup masa ini. Makin tinggi taraf anak anak uang, mendahsyat pendek pandangan hidup kapital masa ini ambang rancangan kelulusan kapital di kurun jurus.
Jika kita menganalisis nilai waktu dari uang dimisalkan adalah sebesar Rp 1.000,- yang akan kita terima nantinya pada akhir tahun depan atas dasar tingkat bunga tertentu, maka nilainya pada permulaan periode/nilai sekarang adalah lebih kecil dari Rp 1.000,-.
3. Anuitas (Annuity)
Konsep anuitas merupakan suatu perhitungan pada rangkaian pembayaran dengan jumlah yang sama besar pada setiap interval pembayaran, dimana besar maupun kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung kepada jumlah pinjaman, jangka waktu dan tingkat bunga. Adapun menurut Ciaran Walsh bahwa anuitas merupakan serangkaian pembayaran dalam jumlah sama yang dilakukan pada interval waktu yang juga sama. Contoh anuitas adalah seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, pembayaran angsuran kredit barang apakah motor, mobil, rumah dan lainnya.
D. Manfaat Time Value of Money
Berdasarkan perbedaan aspek nilai, waktu dan uang, dapat disimpulkan bahwa konsep nilai waktu uang dapat digunakan untuk memetakan dan menganalisis keadaan perekonomian di masa depan dan kita dapat memperkirakan sejak awal berapa jumlah uang yang kita perlukan. masa depan Jadi meski waktu berlalu dan harga naik, kita bisa hidup damai karena kita sudah mempersiapkan masa depan sejak awal.
Dirangkum dari berbagai materi nilai waktu uang, terdapat macam macam penyebab nilai waktu uang, di antaranya:
1. Ketidakpastian
Masa depan sulit diprediksi, mungkin situasi perekonomian saat ini sudah dapat diprediksi. Namun dalam 10 atau 20 tahun ke depan kita tidak tahu seperti apa perekonomian dunia nantinya. Misalnya saja saat dunia sedang dilanda pandemi. Tidak ada yang menduga pandemi ini akan memperlambat perekonomian. Industri pariwisata yang tadinya menguntungkan tidak lagi memiliki nilai. Untungnya, dunia mulai pulih dari pandemi ini.
2. Kepuasan
Tingkat kepuasan setiap orang berbeda-beda. Hari ini Anda hanya bisa puas dengan sepeda motor Anda, tetapi suatu saat Anda akan merasa menginginkan lebih. Itu sebabnya Anda membeli mobil. Jika Anda mempunyai mobil, bukan tidak mungkin Anda ingin membeli pesawat. Manusia tidak pernah merasa cukup dan selalu menginginkan lebih.
3. Kegunaan
Barang atau benda yang mempunyai kegunaan tertentu saat ini mungkin tidak mempunyai kegunaan yang sama di masa depan. Misalnya telepon umum. Banyak orang yang tidak lagi menggunakan telepon rumah karena sudah memiliki smartphone sendiri. Telepon umum sudah kehilangan fungsinya sebagai alat komunikasi akibat perkembangan teknologi.
E. Nilai Waktu Uang Dalam Tradisi "NYUMBANG" di Masyarakat
Salah satu tradisi dalam kehidupan masyarakat yang dimaknai oleh mereka yang meyakini akan memperoleh sesuatu yang positif darinya. Salah satu tradisi yang masih menonjol di masyarakat adalah tradisi "Nyumbang".
Tradisi sumbang-menyumbang pun tidak terlepas dari pertukaran. Mauss (1992:143) mengemukakan bahwa dalam pertukaran yang berdasarkan atas asas timbal balik, pada mulanya pemberian tampak seperti diberikan secara sukarela, tanpa pamrih dan spontan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain. Padahal, pemberian itu dilakukan karena kewajiban atau kewajiban, yang pada akhirnya menimbulkan kewajiban bagi penerimanya untuk membalasnya di kemudian hari. Hadiah yang tidak dibalas akan melemahkan posisi penerimanya, apalagi jika tidak dilunasi karena keterlambatan.
Kebanyakan dari mereka yang mempraktikkan tradisi memberi belum mengenal konsep nilai waktu dari uang. Kurangnya pemahaman konsep ini berdampak pada pengelolaan keuangan dalam keluarga, karena konsep nilai waktu uang sangat diperlukan untuk merencanakan perekonomian masa depan agar dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat.
Setiap barang yang disumbangkan memiliki harga yang berbeda dibandingkan dengan harga barang saat ini dan harga barang di masa yang akan datang. Sebagai sebuah komoditas, uang sumbangan memiliki nilai yang berbeda saat ini dibandingkan di masa depan. Respon masyarakat terhadap hal ini adalah penerimaan karena sudah menjadi kewajibannya dan masyarakat sudah mengetahui resikonya karena pemberian hadiah merupakan tradisi sejak dahulu kala, namun terkadang mereka merasa terbebani ketika harga barang tersebut naik sangat tinggi.
F. KESIMPULAN
Nilai waktu uang, atau nilai waktu uang dalam bahasa Indonesia, adalah istilah yang mengatakan bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nilai uang di masa depan, atau istilah yang mengacu pada perbedaan nilai uang karena perbedaan waktu. disebabkan oleh banyak faktor yang dipengaruhi oleh mis. inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pajak pemerintah, iklim politik, dll. Begitu pula dalam berinvestasi, reksa dana dikembalikan melalui keuntungan di masa depan. Artinya biaya investasi dikeluarkan sekarang, sedangkan pendapatan diterima pada tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, kita tidak dapat secara langsung membandingkan nilai sekarang dari suatu investasi dengan keuntungan di masa depan. Oleh karena itu, pengembalian masa depan ini harus didiskontokan ke nilai sekarang untuk membandingkannya dengan nilai investasi yang diterbitkan saat ini.
Universitas Pamulang
Tugas Kelompok 2 (06SAKE001)
Fahmi Zen
Fanny Fauziah
Fitriana Allawiyah
Lilik Solikhah
Ritma Putri Wardhani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H