Dampak negatif meliputi :
- Kesalahpahaman tentang peran konselor
Ada yang mengatakan bahwa konselor membantu untuk memecahkan masalah tetapi yang benar adalah membantu untuk mencarikan solusi dari masalah tersebut
- Keterbatasan sumber daya
Fasilitas yang kurang memadai dan tidak adanya waktu khusus untuk proses konseling, hal ini dapat menghambat efektivitas layanan bimbingan dan konseling
- Kualitas layanan yang beragam
Setiap sekolah memiliki standar layanan yang berbeda yang bergantung pada kompetensi konselor dan dukungan manajemen sekolah
Â
Kendala yang sering terjadi di sekolah-sekolah, yaitu :
- Kurangnya pemahaman tentang teknologi
Perkembangan teknologi saat ini sudah berkembang secara pesat, hal ini menambah tantangan baru bagi guru bimbingan dan konseling di sekolah. Maka mereka diharapkan dapat memiliki keterampilan teknologi yang memadai dengan memanfaatkan platform digital yang ada.
- Kurangnya komunikasi
Komunikasi yang buruk kepada siswa dapat menyebabkan siswa merasa kurang perhatian atau terasingkan. Maka sebagai guru bimbingan dan konseling perlu membangun kerja sama dengan guru bidang studi dan orang tua.
- Fasilitas yang tidak mendukung
Ada beberapa sekolah yang masih tidak mempunyai ruangan khusus untuk proses konseling, yang seringkali ditemukan pada sekolah-sekolah di daerah terpencil.
- Kurangnya pelatihan terhadap guru bimbingan dan konseling
Beberapa guru bimbingan dan konseling tidak mendapatkan pelatihan yang memadai, seperti pelatihan kesehatan mental dan pengembangan keterampilan pribadi konselor.
Â
- Sumber daya siswa yang tiap tahunnya semakin meningkat