Mohon tunggu...
fannyaulia
fannyaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa 2024

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Semua Jenjang Sekolah

12 Desember 2024   15:30 Diperbarui: 12 Desember 2024   16:00 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia (PERMENDIKBUD No 111 Tahun 2014), dikatakan bahwa peran guru bimbingan dan konseling seharusnya diberikan kepada siswa dari jenjang SD/MI/SDLB, SMP/MTS/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK/SMKLB. Dalam hal ini, guru bimbingan dan konseling tidak hanya berfungsi sebagai konselor yang  membantu menyelesaikan masalah pribadi siswa, tetapi juga memfasilitasi siswa dalam pengembangan diri siswa. Pada konsep Kurikulum Merdeka, bimbingan dan konseling berpusat pada minat,bakat, dan kemampuan siswa dalam proses pembelajarannya. Dengan adanya layanan bimbingan dan konseling di setiap jenjang pendidikan, siswa diharapkan mendapatkan timbal balik, yaitu siswa mampu memahami dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mengembangkan potensi, mempunyai gambaran tentang masa depan, dan membantu siswa mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh meliputi aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir.

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan umum dan  siswa tidak hanya melakukan pembelajaran saja tetapi mereka juga bisa bermain, bersosialisasi, dan berkreasi, ini menunjukkan bahwa pendidikan di sekolah mencakup aspek sosial dan emosional. Maka dari itu keberadaan guru bimbingan dan konseling sangatlah penting untuk membantu siswa dalam mengatasi berbagai masalah, baik itu masalah emosional, sosial, maupun akademik. Adapun tujuan pembuatan artikel ini yaitu, untuk mengidentifikasi peran utama guru bimbingan dan konseling, menganalisis dampak positif maupun negatif terhadap layanan bimbingan dan konseling di sekolah, dan menganalisis kendala atau tantangan yang dihadapi.

 

ISI 

  1. PERAN UTAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

Selain diadakannya pengajaran yang dilaksanakan guru bidang studi, sekolah juga perlu melakukan upaya lain dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu melalui penyelenggaran bimbingan dan konseling. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah di Indonesia secara resmi, terwujud tahun 1975 dengan dicantumkannya pelayanan tersebut pada kurikulum 1975 yang berlaku di sekolah-sekolah seluruh Indonesia pada seluruh jenjang pendidikan. Pada Permendiknas No 7 Tahun 2008 juga menjelaskan bahwa standar kompetensi harus dimiliki oleh tenaga kependidikan yang disebut konselor. Dari pernyataan diatas dapat kita ketahui bahwa tidak ada alasan bagi seluruh jenjang pada lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta untuk tidak melakukan kegiatan bimbingan dan konseling. Adapun yang harus dilakukan guru bimbingan dan konseling, yaitu sebagai penyedia dukungan emosional maupun psikologis, membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang baik, membantu untuk menentukan tujuan pendidikan ataupun karir masa depan, memfasilitasi dalam pengembangan karakter positif pada siswa, dan berkontribusi pada kesejahteraan siswa dengan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.

 

  1. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

 Dampak positif meliputi :

  1. Pengembangan kepribadian

Siswa akan dapat memahami diri mereka sendiri, mengetahui minat dan bakat mereka, dan juga lebih percaya diri

  1. Peningkatan prestasi akademik maupun non-akademik

Motivasi yang tinggi akan membuat siswa lebih mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat lomba maupun belajar

  1. Pemahaman baik tentang nilai-nilai norma masyarakat

Siswa akan menjadi pribadi yang baik dan sopan santun

             Dampak negatif meliputi :

  1. Kesalahpahaman tentang peran konselor

Ada yang mengatakan bahwa konselor membantu untuk memecahkan masalah tetapi yang benar adalah membantu untuk mencarikan solusi dari masalah tersebut

  1. Keterbatasan sumber daya

Fasilitas yang kurang memadai dan tidak adanya waktu khusus untuk proses konseling, hal ini dapat menghambat efektivitas layanan bimbingan dan konseling

  1. Kualitas layanan yang beragam

Setiap sekolah memiliki standar layanan yang berbeda yang bergantung pada kompetensi konselor dan dukungan manajemen sekolah

 

Kendala yang sering terjadi di sekolah-sekolah, yaitu :

  1. Kurangnya pemahaman tentang teknologi

Perkembangan teknologi saat ini sudah berkembang secara pesat, hal ini menambah tantangan baru bagi guru bimbingan dan konseling di sekolah. Maka mereka diharapkan dapat memiliki keterampilan teknologi yang memadai dengan memanfaatkan platform digital yang ada.

  1. Kurangnya komunikasi

Komunikasi yang buruk kepada siswa dapat menyebabkan siswa merasa kurang perhatian atau terasingkan. Maka sebagai guru bimbingan dan konseling perlu membangun kerja sama dengan guru bidang studi dan orang tua.

  1. Fasilitas yang tidak mendukung

Ada beberapa sekolah yang masih tidak mempunyai ruangan khusus untuk proses konseling, yang seringkali ditemukan pada sekolah-sekolah di daerah terpencil.

  1. Kurangnya pelatihan terhadap guru bimbingan dan konseling

Beberapa guru bimbingan dan konseling tidak mendapatkan pelatihan yang memadai, seperti pelatihan kesehatan mental dan pengembangan keterampilan pribadi konselor.

 

  1. Sumber daya siswa yang tiap tahunnya semakin meningkat

Jika dalam satu sekolah hanya ada satu guru bimbingan dan konseling, maka tidak akan sanggup untuk menangani banyaknya siswa yang bermasalah di sekolah.

KESIMPULAN

Peran guru bimbingan dan konseling sangat penting di semua jenjang pendidikan dalam mendukung perkembangan akademik maupun non-akademik siswa. Guru bimbingan dan konseling membantu dalam mengatasi masalah akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter, dan keterampilan sosial mereka. Melalui layanan bimbingan dan konseling yang diberikan yang dilakukan melalui berbagai cara seperti membantu dalam pengembangan keterampilan sosial, mengembangkan stategi belajar yang efektif, dan memotivasi pada setiap hal yang mereka lakukan. Dan pada tantangan ini menunjukkan bahwa perlunya kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat untuk meningkatkan efektivitas layanan bimbingan dan konseling di sekolah, perlu beradaptadi dengan perubahan zaman terkait teknologi, dukungan dari pihak sekolah dan masyarakat tentang pentingnya bimbingan dan konseling untuk memaksimalkan dampak positif ini, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan siswa secara optimal.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun