- Panggil aparat dari kepolisian, organisasi kesejahteraan satwa atau dokter hewan untuk memulai proses. Sebuah panggilan telepon mungkin menjadi langkah pertama untuk membantu penimbun dan satwanya.
 - Hubungi kelompok pelayanan sosial, praktisi kesehatan dan lembaga kesehatan mental lainnya mungkin dapat memberikan layanan atau memberikan link ke pelayanan kesehatan.
 - Meyakinkan penimbun satwa bahwa tidak apa-apa untuk menerima bantuan. penimbun satwa biasanya khawatir bahwa satwa mereka akan dibunuh atau bahwa mereka tidak akan pernah melihat mereka lagi.
- Apapun hasilnya, meyakinkan mereka bahwa satwa membutuhkan perawatan mendesak dan bahwa tindakan segera diperlukan.
 - Bersiaplah kerja keras membantu,menolong begitu banyak satwa dari situasi penimbunan, beban penampungan lokal tentu akan dapat kewalahan.
- Bersiap meluangkan waktu untuk membantu kandang bersih, bersosialisasi dengan satwa, mengajak anjing berjalan dan melakukan tugas yang diperlukan seperti lainnya.
 - Tetap berkomunikasi. Mungkin tindakan tepat untuk satwa-satwa tersebut adalah yang akan dsteril dan dikebiri dan kembali ke rumah mereka jika penimbun satwa dapat memberikan-atau dapat dibantu dalam memberikan perawatan.
- Di bawah bimbingan organisasi, membantu individu dengan tugas-tugas perawatan satwa setiap hari. Dan jika individu memperoleh satwa baru, pastikan bahwa mereka spayed / dikebiri dan divaksinasi.
"Oke deh Kak.. jadi paham dikit tentang animal hoarders dan animal hoarding kan ya ?"
"Tapi Kak....kalau ada yang semangat bikin shelter, buka donasi sana-sini, jualan drama sana- sini, tapi satwanya ga diurus, bahkan yang sakit tetap dipertahankan sakit agar terus mendapat donasi, itu namanya apa Kak ? Hoarder juga ?"
" Kalau itu bukan hoarder ya cyinnnt... itu mah tukang tipu namanya, memanipulasi perasaan dan belas kasih orang lain demi rupiah buat melanjutkan hidup "
" Ada ya Kak yang seperti itu ?"
Banyak.
*langsung acting kesurupan model kuda lumping mabok Kalpanax*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H