Budi: Aku setuju. Kita juga bisa mengadakan lomba menulis untuk masyarakat umum.
Sinta: Itu pasti akan menarik perhatian banyak orang. Kafe ini akan ramai lagi!
(Semua pemeran bersemangat merencanakan acara temu penulis dan lomba menulis di Kafe Pasar Senja.)
(Berlanjut dengan persiapan acara dan perjuangan mereka mempromosikan kafe Pasar Senja.)
Dialog:
(Acara di kafe Pasar Senja dimulai. Lukisan memenuhi udara, dan kafe dipenuhi oleh senyum dan tawa. Maya, Rama, Sinta, Tono, Budi bersama-sama melihat kafe mereka kembali hidup.)
Maya: (dengan tulus) Terima kasih, kalian, atas segala bantuan dan dukungan. Kafe ini takkan hidup kembali tanpa kalian.
Rama: (tersenyum) Dan aku menyelesaikan cerpenku berkat inspirasi dari kafe ini.
Tono: (mengangguk) Kita memang lebih kuat saat bersama.
(Adegan berakhir dengan mereka bersama-sama merayakan keberhasilan kafe Pasar Senja.)
Akhir dari naskah drama "Kafe Pasar Senja".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H