Mohon tunggu...
fannisa ramadantip
fannisa ramadantip Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hai saya fannisa, saya kuliah di Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja di Kafe Pasar

23 Januari 2024   13:33 Diperbarui: 30 Januari 2024   14:17 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Berlanjut dengan percakapan yang panjang antara mereka tentang Maya yang ternyata memiliki masalah besar dengan kafe miliknya. Mereka berdua semakin terlibat dalam masalah Maya dan mencoba mencari solusi.)

Maya: Rama, aku khawatir dengan kondisi kafe ini. Semakin sedikit pengunjung yang datang.

Rama: Ya, Maya. Sepertinya kafe kita tidak lagi menarik minat orang.

(Maya melihat Tono yang duduk sendirian di sudut kafe.)

Maya: Tono, apa pendapatmu tentang keadaan kafe ini?

Tono: (tersenyum) Kafe ini butuh sesuatu yang unik, sesuatu yang bisa menarik perhatian orang.

(Maya dan Rama terlihat berpikir.)

Bab 3: Finishing

(Scene di Kafe Pasar Senja. Maya dan Rama duduk di meja, sementara Sinta dan Budi duduk di meja lain.)

Maya: Saya punya ide! Kita bisa mengadakan acara temu penulis di kafe ini. Mungkin itu bisa menarik minat orang untuk datang.

Rama: Ide bagus, Maya! Kita bisa mengundang penulis-penulis terkenal untuk berbagi pengalaman mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun