Mohon tunggu...
Fanni novianto
Fanni novianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - fanni novianto 140

critism of thnking

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Ekonomi terhadap UMKM di Indonesia

11 Juli 2021   14:38 Diperbarui: 11 Juli 2021   14:45 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dampak covid terhadap umkm

Ditulis oleh: fanni novianto 140

Covid menjadi suatu bencana di dalam negeri dimana virus ini sangat mengganggu poros poros ekonomi, social, Kesehatan  dan politik sehingga mekanisme dipaksa harus berhenti. 

Saat ini data covid saat positif mencapai 2.417.788, sembuh 1.994.573 dan kematian sebesar 63.760, hal ini juga senada dengan ketakutan masyarakat terhadap daya beli dimana ini akan menggangu Kesehatan pasar khususnya di umkm itu sendiri. UMKM telah menyumbang sekitar 61% dari PDB Indonesia. Kontibusi UMKM sangat penting untuk dalam subuah tatanan ekonomi di Indonesia saat ini dan hal ini juga sangat di butuhkan dukungan banyak stakeholder. 

Yakni bentuk dukungan dengan menciptakan lingkungan usaha yang diharapkan umkm mampu beradaptasi dengan baik di ero industry 4.0. salah satu yang menjadi tantangan saat ini agar mampu mengendalikan pasar dengan strategi digitalisasi pasar. Total daripada UMKM sendiri sejumlah 6, hanya bidang mpertanian yang masih bertumbuh 16,7% pada bulan desember 2020. Sementara itu industry pengelolahan tumbuh 1,5%, kontruksi turun 17,9% , perdagangan turun 3,2% dan real estate naik 13%.

Industry UMKM yang mampu bertahan 

Transformasi digital telah mengacu pada proses dan juga strategi penggunaan teknologi digital untuk merubah secara drastis cara berbisnis dan beroperasi untuk melayani pelanggan, meskipun pada dasarnya transformasi komputer sudah ada selama beberapa bertahun-tahun, konsep dasar transformasi digital masih sangat  baru dan memaksa pelaku UMKM karena kondisi covid saat ini. berbaagai Pengusaha mengalami penurunan penjualan hingga kesulitan mendaptkan bahan baku dan modal . Data pertanggal 3 April 2020 menggambarkan bahwa Indonesia menempati urutan pertama di negara-negara ASEAN berdasarkan akumulasi kematian akibat COVID-19, dimana Jakarta menjadi pusat penyebaran COVID-19 di Indonesia

Pandemi Covid yang melanda dunia saat ini, termasuk Indonesia, dipastikan akan mempengaruhi kehidupan dari segi kesehatan, politik, sosial dan ekonomi. Covid 19 telah mengubah kebiasaan aktivitas banyak orang, termasuk berbelanja. Beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah kini cenderung berbelanja melalui online. Situasi ini memicu percepatan ekonomi digital dan mau tidak mau penjual harus beralih strategi mengikuti perkembangan pola konsumen di masyarakat menuju digital. Transformasi era digital dari model konvensional ke digitalisasi.

Transformasi digital mengacu pada proses dan strategi penggunaan teknologi untuk turun secara drastis terus menerus. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya minat konsumen untuk berbelanja secara langsung padahal fasilitas yang diberikan sangat nyaman dan juga hampir tidak ada celah. adanya pandemi Covid-19 saat ini masyarakat lebih mementingkan untuk belanja online dengan menggunakan media aplikasi sehubungan dengan kebijakan PSBB yang telah dikeluarkan oleh pemerintah

Ada beberapa alasan kenapa orang berbelanja online: 

meminimalkan biaya 

Belanja online saat ini berkembang pesat, penghematan biaya dan waktu menjadi alasan utama dalam melakukan transaksi online. Selain hemat biaya, yang bisa dihemat adalah biaya transportasi dan akomodasi yang semuanya sudah termasuk dalam satu paket untuk melakukan pembelian dan pemrosesan transaksi. Dari segi efisiensi waktu, pembeli tidak perlu menghabiskan waktu berbelanja di toko karena konsumen dapat berbelanja melalui aplikasi di ponselnya.

Hindari kerepotan

Jika berbelanja online saat konsumen ingin berbelanja banyak tidak perlu direpotkan dengan membawa barang belanjaan yang berat untuk membawa barang karena jasa pengiriman kurir akan mengantarkan barang didepan rumah kita menggunakan motor atau mobil sehingga konsumen tidak tidak perlu repot membawa barang yang sudah dibeli.

Harga bersaing 

Dalam kegiatan belanja, produsen sangat sibuk dengan produsen pembanding lainnya karena hal ini akan membuang banyak waktu untuk mengetahui perubahan harga pasar. Berbeda dengan online, karena produsen tidak membutuhkan banyak waktu untuk menentukan atau membandingkan harga dengan angka lain, karena sistem aplikasi hanya perlu mengklik satu tombol untuk mengetahui harga toko terdekat, hal ini sangat efisien waktu.

Efisiensi waktu 

Dengan belanja online, kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk berbelanja di toko kita, mudah untuk tidak keluar rumah dan dengan segala masalah di jalan. Belanja online hanya membutuhkan beberapa menit dan aplikasi yang mengarahkan Anda untuk memilih dan melihat item yang ingin Anda beli.

Pelanggan dan industry

ketika paradigma konvensional yang berfokus pada kebutuhan sosial dan memenuhi kebutuhan dasar pelanggan seperti sandang dan pangan yang telah menjadi dasar pemasaran selama bertahun-tahun. Selain itu, saat ini revolusi digital  sudah mengubah kebutuhan dasar menjadi sebuah suatu keseimbangan konektivitas dari satu pelanggan ke pelanggan lainnya. Saat ini, membangun model bisnis dan ekosistem baru di era digital merupakan keunggulan yang kompetitif sehingga mencipatkan keterikatan kita dengan lingkungan industri.

Melaksankan strategi digital dan soisial

Penetrasi pasar digital baru, facebook, google youtube hingga aplikasi mobile telah mengubah pasar menjadi lebih pintar dan menangkap informasi dengan sangat baik. Ini adalah gerakan yang lebih menekankan pada perusahaan yang lebih sosial dan digital. Disini pentingnya media sosial untuk tujuan pemasaran yaitu untuk memberikan informasi terkait produk sehingga akan menciptakan posisi kompetitif yang baru

Mengembangkan kapitalisasi organisasi media sosial

Media sosial memiliki jumlah data manusia yang sangat besar membentuk pandangan baru tentang perkembangan manusia di masa depan dan juga melihat apa yang dibutuhkan konsumen di masa depan. Di era digitalisasi ini, perusahaan didesain untuk mempersiapkan segala bentuk perubahan kebutuhan akomodasi konsumen karena kehadiran pasar online ini tidak hanya memberikan dampak negatif tetapi juga dampak positif lainnya bagi konsumen yang merasa lebih dekat dengan pasar online itu sendiri karena kecepatan promosi suatu produk di era digital ini bisa sampai ke pelosok daerah yang sudah terkoneksi internet. Di era sekarang ini kebanyakan orang menghabiskan waktunya untuk beraktivitas di internet dan diprediksi akan bergerak secara masif, sehingga pasar online ini menjadi salah satu pilihan trading di era pandemi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun