Mohon tunggu...
Fani Zulzeleger
Fani Zulzeleger Mohon Tunggu... Freelancer - Bawes
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

sfor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Metode Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini

1 Mei 2020   04:30 Diperbarui: 8 Juni 2021   14:19 10247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metode Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini (unsplash/annie-spratt)

Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal pada pusat susunan saraf manusia sedang berfikir. Kemampuan kognitif berkembang secara bertahap, seperti dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf otak manusia. 

Manusia memerlukan perkembangan kognitif yang baik, karena dengan kognitif yang baik manusia dapat berfikir dengan baik pula. Kognitif dapat dikembangkan melalui proses dan beberapa strategi. Tanpa adanya proses dan atau strategi, kognitif tidak dapat berkembang dengan sendirinya.

Beberapa metode untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak

1.Metode Bermain

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan tanpa media pembelajaran yang mengarah pada pengertian dan untuk mengembangkan imajinasi anak. Menurut Pendidik dan Ahli Psikologi, berpendapat bahwasannya bermain merupakan suatu perkejaan pada anak usia dini dan cermin tumbuh kembang anak. 

Baca juga : Teori Kognitif dan Kolonialisme Pikiran

Dan melalui bermain anak juga dapat merasakan kesenangan sendirinya serta lebih menekankan pada hasil proses yang diperoleh dari kegiatan tersebut.

Dengan bermain anak mampu mengembangkan kognitifnya. Seperti bermain peran, dengan bermain peran kognitif anak akan berkembang dengan cara anak berfikir dan memilik gaya sebaik-baiknya untuk memerankan lakonnya.

2.Metode Karyawisata

Bagi setiap anak usia dini karyawisata diartikan dengan observasi atau memperoleh informasi dari kegiatan tersebut secara langsung. Dengan adanya metode ini anak dapat lbih mudah dalam mendapatkan informasi yang tidak didapatkan di dalam kelas formal. 

Jadi dari karyawisata ini anak bisa tahu berbagai macam hewan, tumbuhan, alat transformasi, pengelolaan hasil memerah susu dan sebagainya. 

Baca juga :Teori Perkembangan Kognitif Menurut "Bapak Lev Vygotsky"

Dalam perkembangan kognitif anak, karyawisata juga berperan. Seperti ketika karyawisata anak akan memiliki tambahan informasi, dan akan menjalankan proses asimilasi dan akomodasi pada anak.

3.Metode Bercerita

Medote pembelajaran ini biasanya digunakan ketika guru menceritakan atau menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang berlaku di masyarakat. Bercerita juga mempunyai makna penting bagi pembelajaran siswa di kelas karena kita dapat
a.Menginformasikan nilai-nilai budaya.
b.Mengkomunikasikan nila-nilai sosial.
c.Menginformasikan nila-nilai atau sejarah keagamaan.
d.Menanamkan rasa disiplin waktu, ramah lingkungan dan sebagainya.
e.Membantu membangun imajinasi anak.
f.Membantu membangun kognitif anak.
g.Membantu mengembangkan bahasa anak.

4.Metode Demonstrasi

Demonstrasi dapat diartikan dengan menjelaskan atau menunjuk suatu cara mengerjakan sesuatu. Dengan metode ini, siswa diharapkan dapat mengenal langkah-langkah pelaksanaan dengan baik. 

Metode ini berperan penting untuk perkembangan anak TK, seperti dapat mengembangkan kemampuan melakukan segala pekerjaan secara teliti dan cermat, membangun kemampuan peniruan suatu objek secara tepat, mudah mengkomunikasikan suatu gagasan dan mampu mengembangkan kognitif anak.

Baca juga : Perkembangan Kognitif Anak

5.Metode Proyek

Suatu metode yang digunakan untuk melatih kemapuan anak dalam memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode ini anak juga dapat melakukan kerjasama antar kelompok dengan mudah dan dilaksanakan secara terpadu guna mencapai tujuan bersama. 

Kegiatan ini juga berkaitan dengan kehidupan anak sehari-hari yang bersifat fleksibel. Kegiatan ini juga mampu mengembangkan kognitif anak.

6.Metode Pemberian Tugas

Pemberian tugas merupakan kegiatan tertentu dengan sengaja harus dikerjakan siswa dalam bentuk tugas. Dengan pemberian tugas, siswa mendapatkan kegiatan nyata dalam menyelesaikan tugas secara tuntas dan benar. 

Pemberian tugas juga bisa melatih anak untuk memusatkan perhatian dalam jangka waktu tertentu dan dapat membangun motivasi anak. Selain itu pemberian tugas juga mampu mengembangkan kognitif anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun