Problematika pelajar atau generasi muda yang terbentang di hadapan kita sekarang sangatlah kompleks, mulai dari masalah putus sekolah, krisis eksistensi, krisis mental hingga masalah dekadensi moral. Budaya permisif dan pragmatisme yang kian merebak membuat sebagian pelajar atau generasi muda terjebak dalam kehidupan serba instant, hedonis, dan terlepas dari idealisme sehingga cenderung menjadi manusia yang anti sosial.
Gaya hidup yang seperti itu tidaklah perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun disisi itu juga ada sisi positif dari berkembangnya sarana teknologi dan informasi yaitu, kita bisa memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang dan yang sedang menjadi trending topic dikalangan umum.
Faktor yang mempengaruhi masuknya budaya asing itu adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang telah berkembang secara pesat dan cepat. Berbagai macam postingan atau unggahan orang-orang diluar sana yang kurang senonoh atau tidak patut di konsumsi oleh para pelajar atau generasi muda, akan tetapi dari postingan tersebut ada sebagian para pelajar atau generasi muda yang meniru dan membudayakannya.
Oleh karenanya kita sebagai generasi muda harus peka terhadap apaapa saja yang sedang masuk ke dalam negeri kita baik itu halnya yang biasa dan juga yang bisa mengancam ketahanan bangsa dan negara kita sendiri. Karena setiap budaya atau kebiasaan luar yang masuk kedalam negeri kita belum tentu buruk, pasti ada baiknya.
Dari argumen-argumen yang saya paparkan diatas saya menarik kesimpulan bahwa seorang pelajar atau generasi muda haruslah mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari orang tua mereka masingmasing. Karena untuk mendirikan negeri ini tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan kita, para pahlawan yang dahulu telah bersusah payah memperjuangkan negara ini dari terkaman para kolonial penjajah, generasi muda hanyalah meneruskan perjuangan para pahlawan tidak dengan peperangan melainkan dengan cara seperti ikut serta dalam organisasi Gerakan Pramuka, mengikuti upacara bendera dan masih banyak lainnya. Untuk menjadi seorang generasi penerus bangsa haruslah memiliki cara pemikiran yang yang kreatif, inovatif dan memiliki daya juang yang berkualitas tanpa ada pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari pelanggaran-pelanggaran peraturan, baik peraturan tertulis dan peraturan lisan (tidak tertulis).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H